Imbas PMK Mengganas, Harga sapi di Tuban Turun Rp3 Juta per Ekor

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com - Mengganasnya kembali Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tuban, rupanya membawa dampak signifikan terhadap para peternak. Pasalnya, kini harga jual sapi turut anjlok. 

Koordinator Pasar Hewan Tuban, Agung Subekti mengatakan jika penurunan harga sapi sudah terjadi kurang lebih selama tiga bulan belakangan ini. Hal tersebut, dipicu lantaran adanya wabah PMK. 

"Ini sudah terjadi sejak Bulan Desember kemarin, mulai turun lagi harganya. Karena memang ini kan bersambung, dari PMK kemudian ada LSD (Lumpu Skin Disease) juga," terangnya kepada blokTuban.com saat ditemui di lokasi, Minggu (5/3/2023). 

Tak tanggung-tanggung, Agung sapaan akrabnya mengaku jika penurunan harga sapi kali ini cukup signifikan. Pasalnya, masing-masing sapi mengalami kemerosotan harga mencapai Rp2,5 hingga Rp3 juta per ekornya. 

Seperti halnya sapi bakalan atau yang masih berusia muda, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp12 sampai Rp13, kini turun kurang lebih menjadi Rp10 juta. 

Baca Juga:

PMK Mengganas Lagi, Sembilan Sapi di Tuban Jatuh Mati

"Hewan yang masuk kesini semuanya harus sudah vaksin, dan jika dilihat ada penyakit langsung disuruh kembali," timpalnya. 

Melihat kondisi yang ada, maka pria ramah ini berharap agar seluruh penyakit, yang menyerang hewan ternak dapat hilang sepenuhnya dari Bumi Wali Tuban. Pasalnya, tidak hanya harganya saja yang merosot, namun jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan juga cenderung berkurang. 

"Semoga segera hilang penyakitnya supaya harganya juga kembali. Karena ini merosot tajam yang awalnya sapi bisa 700 sampai 800, sekarang cuma 100 sampai 300 ekor yang masuk pasar, karena ada penyekatan sebelum masuk Tuban," imbuhnya. 

Senada, salah seorang pedagang sapi dari Kecamatan Palang, Kamto juga mengakui hal yang serupa. Menurutnya, harga sapi kini sedang tidak baik-baik saja lantaran kehadiran PMK. 

"Harganya turun drastis mbak, sekitar Rp3 jutaan per ekor. Penyebabnya karena PMK dan LSD jadi masyarakat takut mau beli sapi," katanya. [Sav/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS