Angkle, Sandal Unik Masyarakat Tuban Tempo Dulu Saat Mencari Kerang

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Sebagai salah satu kabupaten yang ada di pesisir laut, beberapa masyarakat Kabupaten Tuban menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Ternyata, masyarakat pesisir Kabupaten Tuban dulunya memiliki sebuah sandal unik dari kayu yang digunakan untuk mencari udang dan kerang di bebatuan karang, yang diberi nama dengan angkle. 

Menurut Menurut Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban, Sumardi menerangkan bahwa sandal unik ini sudah ada sejak dulu. Bahkan, tak bisa dipastikan sejak kapan masyarakat pesisir Tuban mulai menggunakannya, namun untuk saat ini angkle sudah ditinggalkan masyarakat.

“Sandal angkle digunakan masyarakat kita dulu, untuk mencari kerang di batu karang namun saat ini sudah tidak difungsikan lagi karena sudah ada sandal atau sepatu,” ujar Kabid Kebudayaan Disbudporapar Kabupaten Tuban Sumardi kepada blokTuban.com, Minggu (26/02/2023).

Angkle sendiri dibuat dari selembar kayu dengan tebal 2 hingga 3 centimeter dengan panjang lebar sesuai dengan ukuran kaki pengguna dan kayu tersebut difungsikan sebagai alas sandal. Lalu, dibagian bawah dikasih empat kaki tambahan sepanjang 10 centimeter biasanya terbuat dari bambu.

Sedangkan untuk penjepit kakinya menggunakan tali nilon. Angkle yang memiliki 4 kaki tambahan difungsikan agar kaki para pencari kerang ini tidak terluka di bebatuan karang yang tajam, dengan adanya tambahan empat kaki ini, menjadikan kaki lebih tinggi dari permukaan, dan berfungsi agar kaki tidak mudah terjebak di lumpur.

"Uniknya sandal ini seperti sepatu hak tinggi, tapi ini haknya ada 4 dan memiliki fungsi melindungi kaki dari batu karang," tambahnya. 

Kendati saat ini sudah tak dipakai, sandal unik ini masih bisa kita temui di musium kambabg putih yang ada di Jalan Kartini No.03, Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban. [Nur/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS