Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Kendati luapan air Bengawan Solo telah merendam beberapa lahan pertanian, namun warga Desa Kanorejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban masih belum menyiapkan diri menghadapi banjir, Jumat (17/02).
Desa Kanorejo sendiri merupakan salah satu desa yang ada di tepian Bengawan Solo. Hal ini menjadikan desa ini menjadi salah satu desa yang rawan banjir.
Namun menurut sekretaris Desa Kanorejo, Bambang Dwi mengatakan kendati ada peringatan siaga kuning di Bojonegoro, biasanya di desa yang terendam hanya bagian lahan persawahan. Sedangkan jika ada peringatan siaga merah biasanya di Desa Kanorejo cuma masuk lahan persawahan dan area jalan saja.
“Biasanya kalau ada peringatan merah, banjirnya hanya di lahan persawahan dan jalan saja,” ujar Bambang Dwi kepada blokTuban.com.
Disinggung tentang aktivitas warga yang mencari nafkah di Bengawan Solo, menurutnya warga Kanorejo mayoritas merupakan seorang petani dan mencari nafkah di Bengawan Solo bukanlah prioritas. Biasanya hanya untuk mengisi waktu luang, mereka baru mencari ikan Bengawan Solo.
Baca Juga:
Sungai Bengawan Solo Meluap, Puluhan Hektare Lahan Petani di Tuban Terendam
Sedangkan salah satu warga yang bernama Nyoto (46) mengatakan bahwa Kendati Desa Kanorejo berada di pinggir bengawan namun dataran di daerah Desa ini masih tergolong tinggi.
“Daratan di desa sini tergolong masih tinggi mas,” ungkapnya.
Sambil mengingat masa lalu, ia menceritakan bahwa di Desa Kanorejo pernah banjir besar itu ketika tahun 2007, itu pun di area pemukiman warga hanya setinggi 1 meteran saja.
Namun setelah tahun 2007 tidak pernah ada banjir yang sampai masuk ke pemukiman, biasanya cuma di akses jalan saja, itupun masih bisa dilewati seperti biasa dan hanya memiliki ketinggian di atas mata kaki orang dewasa.
Disinggung dengan atau peringatan ini ia akan bersiap diri untuk mengamankan barang dan meninggikan perabotan, ia menjelaskan bahwasanya akan tetap melihat kondisi terlebih dahulu apakah air memang akan lebih tinggi atau nanti segera surut.
“Ya semoga saja cepat surut, tapi jika memang terus naik ya akan melakukan evakuasi perabotan dan mengamankan barang-barang,” gunam nya.
Menurutnya setiap tahun di Desa Kanorejo sendiri juga sering banjir akan tetapi biasanya hanya merendam ladang pertanian. Itu pun hanya sebentar tapi untuk tahun ini ia tidak bisa memastikan apakah memang akan terendam lama atau memang akan langsung cepat surut.
Selain Nyoto, Pujiani (48) juga belum melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang pribadinya. Ia mengatakan bahwa saat ini banjir masih tergolong aman di wilayah pemukiman warga dan terus memantau bagaimana perkembangan kenaikan air Bengawan Solo. Jika memang air terus naik dengan cepat ya dia akan melakukan evakuasi.
“Jika air cepat surut ya barang-barang akan segera saya amankan mas, jika memang masih seperti ini ya dibiarkan saja,” ujarnya.
Pujiani menambahkan air mulai datang yaitu pada Kamis (16/02) hingga saat ini menurutnya air terus mengalami kenaikan, bahkan dalam satu malam hampir satu jengkal tangan orang dewasa air mengalami kenaikan.[Nur/Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS