Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tuban Kanwil Kemenkumham Jawa Timur membebaskan satu orang narapidana terorisme secara bersyarat, Senin (30/01/2023) pagi.
Narapidana teroris tersebut bernama Ahmad Ulul Albab (27) pemuda asal Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Sebelum di Tuban ia merupakan tahanan di Lapas Depok dan pada Desember 2020 ia dipindah ke Lapas Tuban.
Menurut Kepala Lapas Tuban Siswarno menjelaskan bahwa pembebasan bersyarat ini telah direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88.
“Pembebasan bersyarat ini karena ada rekomendasi dari BNPT dan Densus 88 karena yang bersangkutan telah mengikuti program pembinaan,” ujar Kepala Lapas Tuban Siswarno kepada wartawan, Senin (31/01/2023).
Ulul yang dulunya bekerja sebagai peternak ikan tak pernah melakukan aksi terorisme di Indonesia akan tetapi ia pernah pergi ke Suriah, karena saat itu ia tergabung dalam sebuah jaringan kelompok teroris, dan saat disinggung nama jaringan Kepala Lapas Tuban kurang mengetahui nama jaringan yang di ikuti Ulul.
Akan tetapi Kepala Lapas Tuban menambahkan bahwa pembebasan bersyarat ini merupakan hak setiap narapidana karena telah diatur dalam Undang-undang nomor 22 Tahun 2022 tentang kemasyarakatan, dengan persyaratan baik administratif maupun substantif.
Nantinya setelah dibebaskannya mantan narapidana teroris ini akan dikembalikan ke Keluarganya dan selama masa pembebasan bersyarat ia akan diawasi oleh Balai Pemasyarakatan(Bapas) Pati dan aparat penegak hukum yang ada di pati dan Kudus.
Di lokasi yang sama Ulul memaparkan bahwa dengan ditangkapnya dirinya ia menganggap ini sebagai pembelajaran dalam hidupnya.
“Tanpa ditangkap saya tidak akan berubah, saya mohon dukungan dan masukan serta nasihat, serta minta maaf kepada warga Indonesia karena telah membuat resah,” beber Ulul.
Setelah bebas Ulul akan menjalani hidupnya dengan lebih baik lagi dan rencananya akan membuat usaha dan menikah.
Setelah mengisi administrasi pembebasan ulul mendapatkan pelukan hangat dari ayahnya karena sudah lama tidak berjumpa.
“Alhamdulillah senang gembira lega bisa ketemu lagi,” ujar Musilch ayah dari Ulul.
Muslich bahkan lupa sejak kapan anaknya mulai keluar dari rumah karena sudah sangat lama, sewaktu kecil Ulul tak menunjukkan adanya indikasi radikalisme ia seperti anak biasa, dan Muslich tak mengetahui bahwa anaknya tergabung dalam sebuah jaringan teroris.
Sedangkan Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian Ali Fauzi yang juga mendampingi Ulul waktu di dalam Lapas berharap Ulul, bisa bermetamorfosis saat sudah keluar.
“Ketika dulu hidup di komunitas ekstrim sekarang harus hidup di komunitas moderat,” ujarnya.
Fauzi juga berharap kepada masyarakat dengan bebasnya Ulul agar memberi dukungan bukan malah menyingkirkan, merangkul jangan jangan memukul.[Nur/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS