Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Bagaimana cara Rasulullah berdzikir? Apakah menggunakan alat bantu seperti umumnya umat islam menggunakan tasbih?
Dalam sebuah Hadits Riwayat Ahmad, secara teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah menghitung dengan jari.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan:
رَأَيْت٠رَسÙولَ الله٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ يَعْقÙدÙÙ‡Ùنَّ بÙيَدÙÙ‡Ù
“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).
Tidak seperti saat ini, bahkan tasbih saja sudah ada yang elektrik. Praktis berdzikir jaman sekarang tidak perlu menghitung manual dan mengingat jumlah dzikir yang dilafalkan.
Namun, dalam riwayat lain yang menyebut berdzikir dengan jari memiliki kelebihan. Dimana diyakini ketika hari Pembalasan kelak jari-jari ini akan bersaksi atas perbuatan yang kita lakukan selama di dunia.
Salah seorang sahabat wanita, Yusairah ra, beliau mengatakan,
Rasulullah SAW berpesan kepada kami (para sahabat wanita),
يَا Ù†Ùسَاءَ الْمÙؤْمÙنَينَ، عَلَيْكÙنَّ بÙالتَّهْلÙيل٠وَالتَّسْبÙÙŠØ٠وَالتَّقْدÙيسÙØŒ وَلَا تَغْÙÙلْنَ Ùَتَنْسَيْنَ الرَّØْمَةَ، وَاعْقÙدْنَ بÙالْأَنَامÙÙ„Ù ÙÙŽØ¥ÙنَّهÙنَّ مَسْئÙولَاتٌ Ù…Ùسْتَنْطَقَاتٌ
“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.” (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).
Itulah keutamaan berdzikir menggunakan jari yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS