Oleh: Dwi Rahayu
blokTuban.com - Setiap hari hampir setiap orang beraktivitas dan menggunakan transportasi baik itu sepeda pancal hingga kendaraan super bersar seperti pesawat terbang.
Untuk kelancaran kegiatan dan memohon keselamatan beraktivitas baiknya membaca doa saat hendak berkendara atau berada dalam kendaraan untuk menuju ke tempat tujuan.
Sebagaimana Imam Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar halaman 184, seperti dikutip dari NU Onlline menjelaskan setidaknya ada 7 hal atau adab yang bisa dilakukan seseorang ketika hendak bepergian.
Ketujuh adab tersebut salah satunya adalah berpamitan, meminta restu, meminta maaf kepada orang-orang yang dalam kesehariannya menemani kita, seperti orang tua, keluarga, tetangga, teman, dan kerabat dekat. Lalu selanjutnya, bertobat kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam perjalanan.
Baru setelah itu membaca doa berikut ini:
Doa Naik Kendaraan Laut
بÙسْم٠الله٠مَجْرَاهَا ÙˆÙŽÙ…Ùرْسَاهَا Ø¥Ùنَّ رَبّÙيْ لَغَÙÙوْرٌ رَØÙيْمٌ (هود 41) - وَمَا قَدَرÙوا اللَّهَ Øَقَّ قَدْرÙه٠وَالْأَرْض٠جَمÙيعًا قَبْضَتÙه٠يَوْمَ الْقÙيَامَة٠وَالسَّمَاوَات٠مَطْوÙيَّاتٌ بÙÙŠÙŽÙ…ÙينÙه٠سÙبْØَانَه٠وَتَعَالَى عَمَّا ÙŠÙشْرÙÙƒÙونَ (الزمر 67
Bismillâhi majrêha wa mursâhâ, inna rabbî la ghafûrur rahîm, (Hud ayat 41).
Wa mâ qadarullâha haqqa qadrihî, wal ardhu jamî‘an qabdhatuhû yaumal qiyâmah, was samâwâtu mathwiyyâtum bi yamînihî, subhânahû wa ta‘âlâ ‘an mâ yusyrikûn, (Az-Zumar ayat 67).
Artinya: “Nuh berkata, ‘Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.’ Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,’ (Surat Hud ayat 41). Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan,” (Surat Az-Zumar ayat 67).
Doa naik kendaraan (darat, laut, dan udara)
الØَمْد٠للهÙ/سÙبْØَانَ الَّذÙÙ‰ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا ÙƒÙنَّا Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙقْرÙÙ†Ùينَ ÙˆÙŽØ¥Ùنَّا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبّÙنَا Ù„ÙŽÙ…ÙنْقَلÙبÙونَ
AlhamdulillÄhilladzÄ«/subhÄnalladzÄ« sakhkhara lanÄ hÄdzÄ wa mÄ kunnÄ lahÅ« muqrinÄ«na, wa innÄ ilÄ rabbinÄ lamunqalibÅ«na.
Artinya, “Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Doa ini diambil dari doa Nabi Nuh saat mengendari bahteranya.
Doa Naik Kendaraan Udara
الله٠أَكْبَر، الله٠أكْبر، الله أكْبَر، سÙبْØَانَ الَّذÙÙŠ سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا ÙƒÙنَّا Ù„ÙŽÙ‡Ù Ù…ÙقْرÙÙ†Ùينَ، ÙˆÙŽØ¥Ùنَّا Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ رَبÙّنَا Ù„ÙŽÙ…ÙنْقَلÙبÙونَ، اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ø¥Ùنَّا نَسْأَلÙÙƒÙŽ ÙÙÙŠ سَÙَرÙنَا هَذَا الْبÙرَّ وَالتَّقْوَى، ÙˆÙŽÙ…ÙÙ†ÙŽ الْعَمَل٠مَا تَرْضَى، اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ù‡ÙŽÙˆÙّنْ عَلَيْنَا سَÙَرَنَا هَذَا، وَاطْو٠عَنَّا بÙعْدَهÙØŒ اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ أَنْتَ الصَّاØÙب٠ÙÙÙŠ السَّÙَرÙØŒ وَالْخَلÙÙŠÙÙŽØ©Ù ÙÙÙŠ الْأَهْلÙØŒ اللهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ø¥ÙÙ†Ùّي أَعÙوذ٠بÙÙƒÙŽ Ù…Ùنْ وَعْثَاء٠السَّÙَرÙØŒ وَكَآبَة٠الْمَنْظَرÙØŒ وَسÙوء٠الْمÙنْقَلَب٠ÙÙÙŠ الْمَال٠وَالْأَهْلÙ
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali."
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS