Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Akun Instagram komisi pemilihan umum (KPU) Tuban dibanjiri komentar para pendaftar PPS yang tidak lolos menjadi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) mereka mempertanyakan kenapa dengan nilai bagus tapi tidak lolos.
Salah satu akun yang mempertanyakan nilai tes tulis yang bagus akan tetapi yang lolos adalah orang yang nilai tes tulisnya di bawahnya, ialah akun @kazroykim yang berkomentar “Kita senasib, hasil tes tulis saya 90, nomor 2 dari 6 peserta, ketika wawancara isinya sekedar pemantapan karena saya orang lama di PPS , eee ternyata yang lolos malah orang yang nilai tes tulisnya jauh dibawah saya. Entah kenapa,” tulisnya di kolom komentar akun instagram KPU Tuban @kpu_tuban3523 yang dikutip blokTuban, Rabu (25/1/2023).
Baca juga: KPU Tuban Buka Pendaftaran Badan Adhoc PPS Pemilu 2024, Terakhir 30 Desember 2022
Melihati protes di kolom komentar tersebut, banyak yang merasa tidak adil proses seleksi anggota PPS yang telah dilakukan. Atas komentar-komentar tersebut, KPU Tuban memilih meonaktifkan fitur komentar di akun instagramnya.
Saat dikonfirmasi bloktuban, Ketua KPU Tuban, Fathul Ikhsan mengatakan bahwa beberapa pendaftar yang menyerbu komentar akun Instagram KPU Tuban, dikarenakan tidak memahami juknis.
“Mungkin kurang memahami juknis seleksi PPS,” ujar Ketua KPU Tuban, Fathul Ikhsan, Rabu (25/01/0/2023).
Baca juga: Tiga Rancangan Dapil Jatim di Uji Publik, yang Pertama Sama Persis Pemilu 2019
Ia menjelaskan bahwa nilai tes tulis tidak diakumulatifkan dengan tes wawancara, akan tetapi nilai tersebut untuk kebutuhan masing-masing tiap tahapan saja.
Dan tahap final dari seleksi ini adalah tes wawancara. Pada tahap tes wawancara memiliki tujuan menggali kapasitas calon apakah pernah menjadi penyelenggara atau tidak, walaupun dengan nilai tinggi dan bisa menjawab pertanyaan pengalaman sangat diutamakan.
“Meskipun diwawancarai bisa tahu karena dengan membacakan juga bisa tahu, tapi kalau tidak memiliki pengalaman kan yang mewawancarai juga ragu,” tambahnya.
Menurut Fathul Ikhsan kekecewaan adalah hal yang wajar karena yang mendaftar mencapai sekitar 4 ribu dan yang diterima cuma 984. Kekecewaan ini ditanggapi dengan positif oleh KPU, berarti banyak yang peduli dengan pemilu dan banyak yang berminat menjadi penyelenggara bagus sebagai negara demokrasi.
Baca juga: Jatim Terkendala Pencairan Anggaran Pemilihan Serentak 2024, Kemendagri Beri Solusi Ini
Fathul Ikhsan juga membantah jika ada istilah bawaan dalam perekrutan anggota PPS ini. Dalam penerimaan anggota PPS tidak didominasi oleh orang lama saja atau orang baru semua. Tetapi KPU mengambil secara merata agar bervariatif mulai dari anak baru hingga orang lama tujuannya agar ada regenerasi dan ada yang sudah berpengalaman.
Sedangkan terkait penonaktifan kolom komentar Fathul Ikhsan kurang mengetahui alasannya apa dan diarahkan ke Anggota Bidang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Tuban, Zakiyatul Munawaroh. Namun saat ditemui blokTuban ia tak ada di kantor dan saat dikonfirmasi melalui whatsapp tak ada balasan.[Nur/Dwi]
Temukan konten berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS