Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit, yang dapat dengan mudah menyerang seseorang, terutama pada anak-anak. Biasanya, DBD disebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit ini sendiri dapat mengakibatkan gangguan yang parah, hingga kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Bahkan, dari data yang dihimpun oleh blokTuban.com, sepanjang Tahun 2022 lalu terdapat tujuh kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo menjelaskan jika kasus DBD di Kabupaten Tuban pada Tahun 2022 mengalami peningkatan.
“Total jumlah masyarakat yang terjangkit DBD pada Tahun 2022 ada 651 kasus,” ujarnya kepada blokTuban.com saat dikonfirmasi, Rabu (25/1/2023).
Jumlah tersebut, menjadikan kasus DBD di Kabupaten Tuban meningkat. Pasalnya, pada Tahun 2021 angka penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini, berkisar kurang lebih sebanyak 223 kasus.
Dari tingginya angka tersebut, lanjut Bambang sapaan akrabnya, kasus terbanyak diderita oleh kalangan anak-anak yaitu diusia 6 sampai 15 tahun.
“Usia 6 sampai 15 tahun kasus terbanyak, untuk tahun 2023 ini masih belum ada laporan,” tandasnya.
Menurut Mantan Kepala Pukesmas Tambakboyo ini, hal tersebut terjadi lantaran aktivitas anak yang cenderung lebih lama di dalam ruangan. Sehingga potensi tergigit oleh nyamuk lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa.
Disamping itu, jadwal aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak pada umumnya, cenderung bersamaan dengan waktu aktif nyamuk. Yaitu pada pukul 08.00 sampai 13.00 wib serta 15.00 hingga 17.00 wib.
“Orangtua kan siang keluar rumah untuk kerja, sedangkan anak-anak kan di sekolah atau rumah. Biasanya jam 07.00 sampai 11.00 wib itu nyamuk cari mangsanya,” jelasnya.
Oleh karena itu, orangtua diminta untuk selalu mengawasi setiap pergerakan dari buah hatinya, dan memberantas sarang nyamuk di rumah, agar anak terhindar dari penyakit berbahaya ini. [Sav/Dwi]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS