Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Pasca erupsi Gunung Api Semeru, dikabarkan masih ada sekitar 699 warga yang bertahan di tempat pengungsian. Jumlah tersebut berkurang, karena para pengungsi telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
Pengungsi yang masih bertahan di pengungsian, karena wilayah tinggalnya masih masuk zona merah. Awan Panas Guguran (APG) Semeru memiliki radius hingga 19 Kilometer dan berdampak di Desa Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Sumberwuluh dan Desa Penanggal di Kecamatan Candipuro serta Desa Pasirian di Kecamatan Pasirian.
Sementara itu, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 29 ekor ternak mati, 71 hektar lahan pertanian terdampak, 2 unit jembatan terdampak, 3 kilometer ruas jalan terdampak, 1 fasilitas pendidikan terdampak dan 4 tempat ibadah terdampak.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dikutip dari situs resmi BNPB, Kamis (8/12/2022), menjelaskan erupsi Gunungapi Semeru masih berlangsung hingga hari ini.
Baca berita terkait:
BNPB Tegaskan Erupsi Gunung Semeru Tak Picu Tsunami
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada pukul 05.02 WIB telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 400 m di atas puncak (± 4076 m di atas permukaan laut).
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik," ujarnya.
Gunungapi Semeru telah dinaikkan statusnya menjadi Level IV atau 'Awas' sejak Minggu (4/12) pukul 12.00 WIB. Oleh sebab itu, direkomendasikan kepada seluruh masyarakat agar Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.
Lebih lanjut, PVMBG juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tutupnya. [Ali]
Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS