Nasabahnya Jadi Korban Link Mirroring , BRI Tuban: Itu Keteledoran, Tak Ada Ganti Rugi

Reporter :  Muhammad Nurkholis

blokTuban.com – Viral di media sosial saldo rekening milik Humas Kementrian Agama Kabupaten Tuban raib di ambil oleh orang yang tak dikenal tanpa memberikan data pribadi. Korban dari kejadian tersebut bernama Laidia Maryati.

Menurut Ayub Burhan, Brand Manager BRI cabang Tuban, link yang diterima korban tersebut merupakan link mirroring handpone dan nantinya semua isi handphone dapat di akses orang lain.

“Itu disebabkan oleh mirroring handphone dan BRI tak pernah minta password atau pin dan lain lain,” ujarnya

Menurut Ayub, uang milik nasabah BRI ini telah di kuras oleh pencuri dengan total Rp.10.000.000. Akan tetapi, permasalahan ini bukan karena disebabkan oleh kesalahan sistem dari BRI melainkan dari keteledoran pengguna dan nantinya pihak BRI tidak memberikan pengembalian uang yang hilang tersebut

“Tidak ada pengembalian karena bukan kesalahan sistem, melainkan dari nasabah sendiri,” tambahnya

Di singgung soal bukti mutasi rekening menurutnya ada, akan tetapi mereka tidak mau membeberkan ke publik. Menurut Ayub baru kali ini ada laporan terkait uang yang hilang.

"Korban mengalami kejadian pada Selasa malam, lalu pada hari Rabu pagi korban melaporkan ke BRI," jelasnya.

Baca Juga :

- ASN Tuban Kebobolan Uang Rp10 Juta di Rekenig Tabungan BRI

- Lirik Lagu Lungamu Ninggal Kenangan - Dike SaBRIna (Muara Bintang) Trending on Youtube

- Muncul Sebutan Desa BRIlian di Tuban, Diproyeksi Jadi Penghasil Aneka Buah

Korban mengunggah kronologi kejanian ini di akun media sosial tiktiok pribadinya @laidiaalthof pada Kamis (24/11/2022) menurutnya dalam vidio tiktoknya, saldo dalam rekening BRI miliknya hilang ludes ke nomer rekening yang tidak diketahui tanpa memberikan kode atau data kepada siapapun.

“Kejadian tiba tiba ia saat itu mendapatkan notification pemberian kode serta pemberitahuan perangakat brimo beruabah, safety di berlakuakan untuk menurunkan limit” Ucap Laidia Maryati dalam vidio.

Saat itu, ada nomor yang mengaku dari JNE yang mengaku mau mengkonfirmasi alamat untuk mengirimkan barang, lantas ia membalas agar di kirim aja sesuai alamat, dan dibalas oleh oknum tersebut kalau piha JNE tidak bisa mengirim barang jika tidak ada alamat.

Ida sapaan akarabnya pun dikirimi alamat link agar di isi untuk mengirim alamat pengiriman, dan bertepatan saat itu dirinya sedang sibuk dan tidak menghiraukan pesan dari oknum tersebut, dan Cuma menuliskan alamatnya melalui pesan singkat.

Selepas itu, ia mendapatkan telepon apakah ibu sudah mengisi alamat link tersebut, ia jawab belum, dan bertepatan ida juga sedang memesan barang di online shop dan belum sampai juga, kemudian ia klik link JNE yang dikirim oleh oknum tersebut dan link tersebut mengarah ke link JNE tapi tidak bisa di isi. [Nur/Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS