Ketua RPS Tuban Minta Kapolres Libatkan Jurnalis di Program Jagat

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Tuban, Khoirul Huda meminta Kapolres AKBP Rahman untuk melibatkan jurnalis di program Jagongan Kamtibmas (Jagat). Program tersebut merupakan inovasi Kapolres Rahman yang baru menjabat beberapa bulan di Bumi Ronggolawe. 

Huda sapaan akrabnya, memiliki alasan kuat agar jurnalis terlibat di program tersebut. Salah satunya yaitu mengedukasi masyarakat, kepala desa, beserta seluruh elemen tentang tugas dan fungsi pers yang sebenarnya. 

"Di Tuban ada organisasi RPS, PWI, dan AJI yang punya tugas mendidik publik. Kolaborasi dalam program Jagat memiliki multiplayer efek yang besar, agar masyarakat tahu tentang cara kerja seorang wartawan/jurnalis itu," ungkap Huda dalam ngopi Piramida bersama Kapolres Tuban di salah satu cafe di Jalan Pramuka Tuban, Kamis (13/10/2022) malam. 

Huda merasa miris setiap kali mendapat laporan adanya oknum yang mengaku wartawan kemudian memeras narasumber dengan cara menakut-nakuti akan diberitakan. Jika publik tidak terus diedukasi, tentunya akan menjadi korban oknum yang tujuannya hanya uang tersebut. 

Baca juga :

Refleksi Kemerdekaan Pers, RPS Tuban Didukung SIG Gelar Cangkrukan Jurnalistik

- RPS Gelar Puncak HPN

Pelajar Tuban Terasah Ketrampilannya Membuat Vlog

Adapun cara kerja jurnalis sendiri adalah menggali informasi kemudian dikonfirmasikan kepada narasumber yang kompeten. Tidak dibenarkan seorang jurnalis mengancam atau bahkan menakut-nakuti narasumber. Tugas jurnalis sejatinya mengkonfirmasi isu atau temuan di lapangan lalu menuliskannya sesuai dengan kaidah jurnalistik dan UU Pers nomor 40 tahun 1999. 

"Narasumber saat ini dapat langsung mengecek nama media atau wartawan di situs resmi Dewan Pers. Jika nama medianya tercantum, maka dipastikan media tersebut telah memenuhi standart Dewan Pers," jelasnya. 

Begitupula bagi narasumber yang merasa keberatan dengan pemberitaan sebuah media, Huda melanjutkan untuk meminta hak jawab karena itu diatur dalam regulasi pers. Sebuah berita harus berimbang dan tidak dibenarkan berat sebelah atau tendensius. 

"Konfirmasi itu harga mati dan setiap jurnalis dituntut untuk menjaga nalar kritisnya," jelasnya. 

Merespon usulan Ketua RPS, Wakapolres Tuban, Kompol Palma Fitria Fahlevi, setuju dengan permintaan tersebut. Palma menilai keterlibatan jurnalis di program Jagat penting untuk menambah pengetahuan publik. 

"Kapolres Rahman program utamanya Jagat. Sasarannya seluruh elemen di seluruh wilayah Tuban, mulai tokoh masyarakat, tokoh agama, perguruan silat, pemuda, dan lain sebagainya," sambungnya. 

Dalam acara ngopi gayeng tersebut, terjadi diskusi mengenai beberapa hal yang bertujuan mempererat hubungan pihak kepolisian dan jurnalis. Ngopi bersama media tersebut telah berlangsung dua kali, di mana sebelumnya berlangsung di Mapolres Tuban. [Ali]

 

Temukan konten blokTuban.com menarik lainnya di GOOGLE NEWS