Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Seiring dengan dimulainya musim tanam padi di Kabupaten tuban, para petani mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah. Pasalnya, keberadaan pupuk sangat sulit ditemukan.
Akibatnya, para petani memilih alternatif lain dengan cara membeli pupuk non subsidi, dengan harga yang jauh lebih mahal dari pupuk subsidi. kondisi tersebut, tentu membuat petani panik dan kelimpungan.
Salah seorang petani dari Desa Kembangbilo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Sanoman mengaku jika jatah pupuk berubisdi yang dibagikan secara paketan tersebut, masih kurang bagi petani.
“Jatah subsidi yang dibagi per paket itu nggak sampai, satu sawah ini sebenarnya dijatah minimal tiga paket, tapi dapatnya cuma satu paket. Jadi terpaksa saya beli non subsidi satu paket rp400 ribu,” paparnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Rabu (28/9/2022).
Diketahui, jika jatah satu paket pupuk berubsidi tersebut terdiri dari beberapa jenis pupuk, yaitu urea, npk dan juga ponska. Menurutnya, kondisi kelangkaan pupuk bersubsidi ini, sudah dirasakan oleh para petani sekitar tiga minggu lebih.
Baca juga :
- Pemkab Tuban Klaim Stok Pupuk Subsidi Aman, tapi Petani Sulit Dapat Saat Musim Tanam
- Stok Pupuk Bersubsidi di Tuban Aman : Urea Masih 22.371 Ton, NPK 12.208 Ton
- BBM Solar Naik, Petani Tuban Pusing Biaya Irigasi Pertanian Makin Mahal
Langkanya pupuk bersubsidi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih pada awal masa tanam sebab padi membutuhkan jatah pupuk yang cukup banyak. Di samping itu, di tengah langkanya pupuk bersubsidi, petani juga masih dipusingkan dengan langkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, sebagai bahan bakar mesin diesel untuk pengairan sawah.
“Ya rugi kalau dihitung, ini kemarin saya beli tiga paket harganya rp1.200 juta. Ini luas tanahnya 3.360 meter,” imbuhnya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian Dan Perikanan (DKPPP) Tuban, memastikan jika persediaan pupuk bersubsidi aman.
Bahkan, pada tahun ini Kabupaten Tuban, memperoleh tambahan alokasi pupuk dari Kementrian Pertanian RI, sehingga kondisi stok pupuk terbilang banyak.
“Stok persediaan pupuk kita aman, berdasarkan peraturan menteri terbaru Tuban mendapatkan tambahan alokasi pupuk. Jadi alokasi urea yang asalnya 65.460 dan sudah terserap, jadi sisa 22.371, ada tambahan realokasi menjadi 69.404 ton. Sedangkan NPK yang awalnya hanya mendapatkan jatah 36.460, kini menjadi 44.525,” jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis Dkppp Tuban, Ulfah Mei Sayekti. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS