Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Liga Paralayang Jawa Timur seri 2 Tahun 2022 akan digelar di Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban selama tiga hari mulai 30 September sampai dengan 2 Oktober 2022.
Kegiatan tersebut semula direncanakan akan digelar di Malang, akan tetapi melihat situasi ada acara lain makan lokasinya digeser di Kabupaten Tuban tepatnya di bukit Lei.
Di bukit perbatasan Grabagan-Rengel itu, dipilih sebagai lokasi paralayang karena memiliki angin yang stabil. Bagi atlet paralayang, bukit Lei bukan tempat baru sebab sejak tahun 2018 lalu sudah dipakai uji coba dari tim paralayang Tuban.
“Awalnya Rencananya tidak di sini akan tetapi di Malang setelah dilihat ternyata di sini lebih cocok untuk digunakan untuk kegiatan paralayang, dibandingkan dengan yang ada di bukit Glodakan, Trantang Kerek,” ucap Pengawas Pembangunan lokasi Paralayang Totok (27) kepada blokTuban.com, Senin (26/09/2022).
Untuk persiapan sendiri, Totok mengatakan waktu yang dimiliki panitia cukup pendek karena hanya berjarak satu bulan dari acara. Untuk mengejar target tersebut dari pihak desa langsung mendatangkan hurukan tanah dari desa sebelah, bahkan untuk menguruk tempat take off untuk paralayang sendiri menghabiskan 150 truk.
Baca juga :
- Persiapan Liga Paralayang Jatim Seri 2 Sudah 90 Persen, Atlet Tuan Rumah Tuban Absen Satu
- Cantiknya Sunrise dan Sunset di Bukit Glodakan Tuban
- Dua Atlet Putri Tuban Raih Medali di Kejuaraan Paralayang di Malang
"Kendala yang panitia hadapi yaitu waktu. Di samping itu, alat berat juga mengalami kesulitan masuk ke lokasi karena awalnya jalan akses ke lokasi merupakan jalan pertanian sehingga harus dilebarkan," imbuhnya.
Totok menambahkan, bahwa bukit Lei sendiri lahannya dimiliki Perhutani dengan kondisi tanah bebatuan yang sulit untuk ditanami jagung atau cabai. Bukit tersebut memiliki ketinggian 230 meter, dengan jarak tempuh dari take off ke landing diperkirakan mencapai 700 meter.
Untuk menuju lokasi, para pengunjung Totok arahkan melalui satu jalur yaitu dari Plumpang. Rutenya belok kanan setelah bertemu Indomaret Kesamben. Jika dari arah Soko atau Rengel, maka harus belok kiri ketika ada Indomaret Kesamben.
Setelah itu, pengunjung akan menemui gapura Desa Pakis dan tinggal lurus mengikuti jalan desa. Untuk akses jalan sendiri menuju Bukit Lai tergolong masih agak sulit saat masuk bukit. Dibalik kesulitan itu, kesejukan dari rindangnya pohon jati telah menunggu di puncak.
Dijelaskan Totok, bahwa dalam perhelatan Liga Paralayang para pengunjung yang datang tidak dikenakan tarif biaya. Masyarakat hanya diperbolehkan sampai batas tugu pintu masuk wilayah kompetisi.
"Jika ingin masuk masyarakat harus berjalan atau bisa menggunakan jasa ojek sejauh 500 meter menuju lapangan take off," jelasnya.
Dari pantauan reporter blokTuban.com, kesiapan dari lokasi terpantau sudah 90%. Proses yang dilakukan panitia terbilang sudah cukup baik bahkan di lokasi tersebut juga sudah dibuatkan beberapa fasilitas seperti toilet untuk para atlet atau pengunjung.
Walaupun liga belum digelar, masyarakat sudah mulai berdatangan untuk melihat landasan paralayang bersama buah hatinya. Ia berharap di Desa Pakis kelak memiliki sebuah potensi wisata serta dengan adanya kegiatan seperti ini menjadikan ekonomi masyarakat meningkat. [Nur/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS