Setelah BBM Naik, Nelayan Tuban Keluhkan Anjloknya Harga Rajungan

Reporter : Muhammad Nurkholis

blokTuban.com - Harga rajungan di Kabupaten Tuban masih belum stabil dan tergolong masih rendah. Hal ini terjadi setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) resmi dinaikkan Pemerintah per 3 September 2022 lalu. 

Ketimpangan harga tangkapan laut dengan BBM yang dibutuhkan, membuat nelayan di Kabupaten Tuban mengeluh. Menurut salah satu nelayan asal Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban bahwa, harga rajungan saat ini masih naik turun.

Sebelumnya harga rajungan mencapai Rp100.000 per kilogramnya, lalu sempat anjlok menjadi Rp20.000 per kilonya. Beruntung akhir-akhir ini harga rajungan sedikit naik menjadi Rp30.000 sampai Rp33.000 per kilonya.

“Harga rajungan tidak stabil. Dulu bisa mencapai Rp100 ribu per kilo untuk saat ini harga rajungan berharga Rp33.000 per kilonya,” ucap Marwi (55) nelayan Karangsari kepada blokTuban.com, Selasa (13/09/2022).

Baca juga :

Beras dan Minyak Goreng Curah di Tuban Naik, Bawang Merah Turun

Biaya Operasional Kilang Pertamina Lebih Rendah dari Singapura, Segini Selisihnya

Diboyong Pertamina ke Belanda, Ini Stratgi 455 UMKM Binaan Go Global Bersaing

Untuk penangkapan rajungan, Marwi melanjutkan hasilnya juga tidak menentu. Dalam sehari ia terkadang hanya mendapatkan satu higga dua kilogram rajungan. Banyak sedikitnya hasil tangkapan dipengaruhi cuaca dan arus laut.

"Rajungan sendiri terletak di tepi pantai ada juga yang agak ke tengah laut," imbuhnya. 

Menyikapi fenomena turunnya harga rajungan ditambah naiknya BBM, Marwi mewakili nelayan Tuban berharap segera ada bantuan subsidi yang dapat meringankan beban masyarakat pesisir. [Nur/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS