Sempat Dihentikan Warga Tuban, Proyek Pertamina Kawengan Kini Dapat Lampu Hijau

Reporter : Ali Imron  

blokTuban.com - Setelah sempat terjadi penghadangan alat berat oleh warga, PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) bersama Pertamina EP Cepu Field langsung bergerak cepat.

Mereka menggelar pertemuan dengan warga Desa Banyuurip dan Desa Wonosari, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, untuk melakukan sosialisasi sekaligus menjalin komunikasi lebih baik.

Pertemuan berlangsung pada Selasa sore, 15 April 2025, mulai pukul 17.00 hingga 21.00 WIB di sebuah kafe rumah makan di Desa Wanglukulon. Hadir dalam kesempatan itu perwakilan Humas dari PDSI dan Pertamina EP Cepu, karang taruna kedua desa, serta perwakilan dari Polsek dan Koramil Senori.

Pertemuan ini menjadi forum dialog penting untuk membahas rencana kegiatan pengeboran sumur minyak dan gas di Kawengan, tepatnya di lokasi KWG PXA-01, Desa Sukorejo, Kecamatan Malo, Bojonegoro. Kegiatan mobilisasi alat berat dijadwalkan berlangsung selama 20 hari ke depan.

Dalam forum tersebut, Humas PDSI, Aris, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi akibat kurangnya komunikasi sebelumnya. 

Ia menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen menjaga hubungan baik dengan warga sekitar dan memastikan kegiatan proyek berjalan sesuai prosedur.

“Kami akan terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi agar tidak ada lagi miskomunikasi di lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Humas Pertamina EP Cepu Field, Sony Aditya, menjelaskan bahwa sistem koordinasi internal perusahaan memang mengalami perubahan sejak adanya transisi ke Sub Holding Upstream. 

Ia juga menekankan pentingnya edukasi langsung kepada masyarakat agar mereka memahami proses kerja di lapangan.

“Kami harap sosialisasi ini bisa menjawab pertanyaan warga dan membuat suasana proyek lebih kondusif,” katanya.

Hasil dari pertemuan ini cukup menggembirakan. Perwakilan Karang Taruna Desa Wonosari, Paulus, menyebut ada tiga poin kesepakatan penting yang berhasil dicapai:

1. Warga sekitar akan dilibatkan sebagai tenaga kerja lokal selama proyek berlangsung.  

2. Perusahaan akan memberikan dukungan usaha bagi masyarakat terdampak.  

3. Kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang melibatkan kedua desa akan difasilitasi oleh perusahaan.

Ketua Karang Taruna Desa Banyuurip, Candra, juga mengapresiasi langkah sosialisasi ini. Menurutnya, komunikasi sejak awal adalah kunci kelancaran proyek.

"Kalau komunikasi dijaga sejak awal, warga pasti mendukung. Kami siap menjaga situasi tetap aman dan kondusif selama kegiatan berlangsung," Tutupnya. [Al/Rof]