Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Demam Berdarah Dangue (DBD) merupakan penyakit infeksi serius yang kerap dialami oleh masyarakat. Pasalnya, Indonesia merupakan negara tropis yang disukai nyamuk Aedes Aegypti sebagai tempat tinggal.
Minimnya pengetahuan orangtua terkait gejala DBD pada anak, seringkali mengakibatkan banyak kasus yang terlambat untuk ditangani. Pasalnya, kasus DBD ini paling banyak menginfeksi anak-anak.
Oleh karena itu, hendaknya orangtua wajib untuk mengenali gejala-gejala yang timbul ketika anak mengalami DBD, sehingga dapat segera dilakukan penanganan yang lebih serius dan tidak terlambat mendapatkan pertolongan.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medik, Dr Erwin Era Prasetya RSUD Koesma Tuban mengungkapkan gejala awal anak menderita penyakit DBD yaitu demam yang tinggi mulai tiga sampai 14 hari.
“Gejala awal yang dialami adalah panas, kemudian anak terlihat lemas atau lemah,” terangnya saat dikonfirmasi oleh blokTuban.com, Jumat (19/8/2022).
Baca juga :
- Demam Berdarah Serang Puluhan Anak di Tuban, 2 Diantaranya Meninggal Berusia Belasan Tahun
- Permintaan Trombosit Darah ke PMI Tuban Masih Banyak
- Tempat Ini Bisa Menjadi Sarang Nyamuk Demam Berdarah di Rumah
Selain itu, gejala lain yang dialami oleh anak ialah mual, muntah hingga mengalami myalgia atau badan terasa sakit semua, seperti sakit kepala, nyeri otot, ataupun pegal linu yang menjalar diseluruh tubuh.
Tak hanya itu saja, tanda lain yang menyertai ialah munculnya ruam kemerahan pada kulit pada anak serta terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening pasien yang terinfeksi DBD tersebut.
Biasanya, gejala pada anak ini akan dimulai antara 24 jam hingga 48 jam atau demam pada hari keempat menjelang hari kelima. Jika sudah ada tanda-tanda seperti itu, maka Dr. Erwin sapaan akrabnya menganjurkan orangtua untuk segera membawa anak ke dokter terdekat.
Hal tersebut, bertujuan untuk mengetahui derajat dari demam berdarah pasien. Apabila derajat demam mencapai 3 maka anak harus segera dirujuk atau dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan lebih intensif.
“Langkah awalnya harus segera ke dokter atau PKM terdekat untuk mengetahui derajat demam berdarahnya. Bila derajat 3 harus segera rujuk ke Rumas Sakit,” paparnya.
Sekedar diketahui, dari data yang dihimpun blokTuban.com dari RSUD Koesma Tuban jika sejak awal bulan hingga 16 Agustus 2022 lalu, sudah ada sekitar 21 pasien demam berdarah dengue yang dirawat di rumah sakit dan berhasil diatasi dengan baik.
Lalu, pada bulan April 2022 lalu terdapat 17 kasus pasies DBD dan 25 kasus pada Bulan Mei. Sedangkan pada bulan Juni 2022 sebanyak 21 kasus dan bulan berikutnya naik menjadi 30 kasus yang ditangani oleh RSUD Dr. Koesma.
Dimana dari 30 kasus pada bulan Juli 2022 tersebut, dua pasien meninggal dunia, yang diketahui pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 12 tahun asal Kecamatan Tambakboyo dan satu pasien lainnya berjenis kelamin laki-laki berusia 10 tahun asal Kecamatan Jenu. [Sav/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS