Demam Berdarah Serang Puluhan Anak di Tuban, 2 Diantaranya Meninggal Berusia Belasan Tahun

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Ancaman Demam Berdarah Dangue (DBD) rupanya masih terus mengintai masyarakat di Kabupaten Tuban dan agaknya perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. 

Tercatat, sejak awal bulan Agustus 2022 lalu sudah ada sekitar 21 kasus pasien DBD yang tengah menjalani perawatan medis di RSUD Dr. Koesma Tuban. Maraknya masyarakat yang terjangkit DBD ini, salah satunya lantaran cuaca yang sering berubah sehingga membuat lingkungan masyarakat mudah berkembang nyamuk aides atau jentik.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Dr. Koesma Tuban, Dr Erwin Era Prasetya mengatakan jika lonjakan pasien DBD di Kabupaten Tuban sudah berlangsung sejak Bulan April 2022 lalu. 

Oleh karena itu, hendaknya masyarakat terutama para orangtua untuk selalu waspada jika anak mengalami demam yang cukup tinggi. 

“Sejak awal Bulan April 2022 DBD mengalami peningkatan kewaspadaan ketat terhadap anak dengan kondisi demam sangat diperlukan,” ungkapnya kepada blokTuban.com, Kamis (18/8/2022). 

Baca juga :

Tempat Ini Bisa Menjadi Sarang Nyamuk Demam Berdarah di Rumah

Hadapi Peningkatan Kasus DBD, Dinkes Minta Masyarakat Waspada

Dua Warga Tuban Meninggal karena Demam Berdarah, Begini Pesan Dinkes

Selain itu, Dr. Erwin juga merinci bahwa pada bulan April 2022 lalu terdapat 17 kasus pasies DBD dan 25 kasus pada Bulan Mei. Sedangkan pada bulan Juni 2022 sebanyak 21 kasus dan bulan berikutnya naik menjadi 30 kasus yang ditangani oleh RSUD Dr. Koesma. 

Dimana dari 30 kasus pada bulan Juli 2022 tersebut, dua pasien meninggal dunia, yang diketahui pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 12 tahun asal Kecamatan Tambakboyo dan satu pasien lainnya  berjenis kelamin laki-laki berusia 10 tahun asal Kecamatan Jenu. 

“Untuk bulan Agustus sejak tanggal 1 sampai 16 sudah ada 21 kasus  dan alhamdulillah semua kasus sudah teratasi,” jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo menjelaskan jika rata-rata pasien yang terserang penyakit DBD terbanyak dialami oleh anak-anak. 

“Penularannya dari Mell nyamuk aides aigepty (nyamuk DBD), yang terserang terbanyak anak-anak dalam kondisi merata ada yang opname dan ada yang rawat jalan,” paparnya. [Sav/Ali]

 

Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS