Reporter : Muhammad Nurkholis
blokTuban.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban merilis bahwasanya pada hari jumat sampai dengan minggu di wilayah Tuban akan terjadi hujan. Hujan di musim kemarau tersebut terjadi karena beberapa sebab.
Menurut Kepala BMKG Kabupaten Tuban, Zem Irianto Padama, bahwa hujan yang terjadi selama bulan Agustus yang terekam oleh data Pos Hujan adalah wilayah Widang dan Palang pada tanggal 3 Agustus 2022 dengan jumlah curah hujan 13 mm.
"Nilai ini masuk kategori rendah. Hujan yang terjadi pada hari tersebut disebabkan oleh awan yang tumbuh di wilayah Lamongan kemudian bergerak ke arah barat," ujar Zem kepada blokTuban.com, Minggu (14/8/2022).
Baca juga :
- Musim Kemarau Tiba, Siapkan Diri Anda
- 4 Penyebab Masih Adanya Hujan di Bulan Juni Menurut BMKG Tuban
- Kemarau Tiba, Petani Tuban Sulap Tambak Jadi Areal Sawah
Zem menambahkan, pemicu tumbuhnya awan tersebut akibat faktor lokal yaitu kondisi atmosfer yang labil dilihat dari nilai Showalter Index. Dari faktor global tersebut yaitu indeks La-nina juga menunjukkan masih dalam kategori La-Nina Lemah.
"Kemudian secara regional, adanya peningkatan suhu muka laut di Laut Jawa yang memicu pertumbuhan awan," ucapnya.
Menurutnya, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Masyarakat perlu mengetahui bahwa disebut kemarau hanya saja frekuensi kejadiannya tidak banyak dan kekuatan intensitas hujannya hanya skala ringan-sedang.
"Penyebab hujan bukan hanya dilihat dari kondisi musim, tapi ada faktor cuaca lain sepeti gangguan atmosfer skala lokal, regional maupun global," tambahnya.
Dari pantauan data hujan BMKG Tuban sejak awal hingga 12 Agustus tercatat 2 hari hujan dengan intensitas ringan. Diprediksi bahwa pada bulan Agustus, Kabupaten Tuban akan menerima curah hujan kategori rendah yaitu di bawah <50 mm/bulan.
Kendati dekikian, perlu diingat bahwa adanya peringatan dini hujan lebat dari BMKG yang memprediksi terjadinya hujan sedang – lebat pada tanggal 11 -15 Agustus. Potensi hujan ini muncul akibat aktifnya gangguan atmosfer Kelvin dan Rossby dan adanya konevergensi (daerah pertemuan angin) di wilayah Jawa Timur.
"Secara detail, BMKG Tuban akan memposting perngatan dini ter-update setiap hari, untuk itu perhatikan update terakhir dan lakukan aksi dini untuk mengurangi risiko bencana," tutupnya. [Nur/Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS