Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Dalam dunia pencari kerja, kabar diterima bekerja di sebuah perusahaan yang dinginkan tentu menjadi mimpi besar. Kendati demikian, terkadang kabar dari HRD tak kunjung datang.
Mengutip IG Thama - Tips Interview Kerja bahwa, menurut 90 persen pencari kerja menganggap HRD tukang ghosting atau php. Alasannya tentu beragam, mulai merasa di PHP sama HRD, HRD dinilai kurang konsisten dengan ucapannya, dan pelamar kerja merasa dirugikan waktu dan tenaganya.
Thama kemudian juga tidak menyalahkan kalau pelamar kerja berpikiran seperti itu. Hasil pengamatannya, ada beberapa hal HRD melakukan hal demikian. Pertama, efesiensi waktu rekruitment dan fokus di HRD ke kendidat yang memenuhi kualifikasi dan bukan sebaliknya.
Baca juga :
- Lowongan Kerja BUMD Bojonegoro, Dibutuhkan Staff Satuan Pengawas Intern bidang Migas Blok Cepu
- Lowongan Kerja Customer Service Lembaga Bimbingan Belajar di Lamongan
"Efesiensi waktu misalnya anggaplah dalam sekali proses rekruitmen ada 100 orang pelamar dan tidak ada satu yang lolos. Tentu HRD tidak mungkin ngabarin satu-satu kandidatnya," ujarnya, Kamis (11/8/2022).
Sementara itu, dalam hal ini HRD memiliki target dari perusahaan untuk mencari kandidat yang memenuhi kriteria. Logikanya, HRD harus membuka rekruitmen kembali, proses administrasi, hingga wawancara yang membutuhkan budget yang tidak sedikit.
Alasan kedua, HRD lebih memprioritaskan kandidat yang sesuai kualifikasi. Bagi HRD, kandidat yang tidak masuk dalam kualifikasinya tidak akan dikabari, bukan karena HRD kurang profesional tetapi lebih efesiensi waktu dan mengejar deadline perusahaan.
Itulah dua alasan HRD tidak memberitahu kandidat yang ditolak. Jika artikel ini bermanfaat, dapat dibagikan ke teman kalian yang saat ini sedang interview kerja. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS