Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Upaya stabilisasi harga kebutuhan barang pokok (bapok) tidak hanya tersentral di Pulau Jawa. Komitmen tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat bertolak ke Pasar Toaya, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Kunjungan tersebut untuk memastikan harga minyak goreng curah sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter. Apakah harga minyak goreng curah di Donggala sudah sesuai HET pemerintah atau masih tinggi.
Terkait : migor Rp14.000/Liter Tersedia di 13.968 Warung Pangan dan Warung Gurih
"Harga minyak goreng curah stabil di harga Rp14.000/liter," ujar Mendag Zulhas sesaat setelah meresmikan tiga pasar rakyatsecara terpusat di Pasar Toaya, Rabu (29/6).
Di Pasar Toaya, Mendag Zulhas menemukan kreativitas pedagang yang mengemas minyak goreng curah dalam botol-botol plastik. Minyak goreng curah dijual bersama botol plastik tersebut dengan harga Rp14.500/liter. Selisih Rp500 dari HET menjadi biaya pengepakan botol plastik.
Terkait : Mendag Zulhas Koordinasi Lintas Kementrian untuk Kendalikan Harga Bapok
“Rp 500 adalah harga botolnya, sedangkan harga minyaknya tetap Rp14.000/liter. Nah, agar nanti tidak ada lagi beban pedagang harus menyiapkan kemasan sendiri, pemerintah akan menyiapkan minyak goreng kemasan sederhana yang dikemas dengan baik dan terstandar. Harga jualnya akan tetap Rp14.000/liter, mereknya Minyakita,” kata Mendag Zulhas.
Resmikan Tiga Pasar Rakyat
Dalam kunjungan kerja tersebut, Mendag Zulhas meresmikan tiga pasar rakyat yang berada di Kabupaten Donggala. Ketiga pasar tersebut adalah Pasar Labean, Pasar Ogoamas, dan Pasar Sioyong. Peresmian pasar dilaksanakan secara terpusat di Pasar Toaya, tempat Mendag Zulhas meninjau distribusi minyak goreng curah serta harga dan pasokan bapok.
Terkait : mendag zulhas Pererat Hubungan Ekonomi Indonesia di Kawasan dengan AS
“Saya memantau harga-harga bapo k di Pasar Toaya, serta meresmikan tiga pasar rakyat di Donggala yang merupakan bantuan dari Kementerian Perdagangan, yakni PasarRakyat Labean, Ogoamas, dan Sioyong,” katanya.
Pasar Labean merupakan pasar rakyat yang dibangun menggunakan dana tugas pembantuan (TP) Kementerian Perdagangan tahun 2021 sebesar Rp6 miliar. Pasar Labean menempati lahan seluas 900 meter persegi dengan luas bangunannya mencapai 500 meter persegi.
Pasar Labean memiliki 40 kios dan tujuh los yang menampung 128 pedagang. Komoditas yang dijual antara lain barang pokok dan penting, serta kain.
Terkait : Ini yang Ditemukan mendag zulhas Saat Sidak Stock Point
Pasar Ogoamas dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2017 sebesar Rp6 miliar. Berdiri di atas lahan seluas 850 meter persegi dengan bangunan seluas 500 meter persegi.
Pasar ini menampung 117 pedagang serta memiliki 32 kios dan tujuh los. Komoditas yang dijual adalah barang pokok dan kain.
Sementara itu, Pasar Sioyong dibangun menggunakan dana TP Kemendag tahun 2019 sebesar Rp 6 miliar. Dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi dengan luas bangunan 500 meter persegi. Saat ini menampung 128 pedagang dan memiliki 40 kios serta delapan los. Komoditas yang dijual adalah bapok dan kain. [Ali]
Temukan konten Berita Tuban menarik lainnya di GOOGLE NEWS.