Reporter: Muhammad Nurkholis
blokTuban.com – Moch Saerozi remaja Asal Desa Klotok, Kecamatan Plumpang Kabupaten Tuban membuktikan bahwa kekurangan tidak menghalanginya untuk tetap berprestasi.
Memiliki keterbatasan fisik tidak menjadi batu penghalang bagi remaja yang terlahir dengan satu tangan ini. Ia membuktikannya dengan mengantongi sejumlah medali penghargaan dari beberapa perlombaan olahraga.
Kecintaannya dibidang olahraga rupanya telah muncul sejak kecil. Saerozi kecil pernah mendapat juara 1 perlombaan bulu tangkis tingkat kabupaten sewaktu masih duduk di bangku MI.
Sebagai penyandang disabilitas ia tidak merasa minder atau anak muda menyebutnya insecure dengan anak-anak lain.
Saat di tingkat MTs, ia mulai menjajal olahraga bola voli dan di ajang kompetisi seni dan olahraga (aksioma), ia dan timnya berhasil menjadi 10 besar di tingkat provinsi. Pernah juga, saat itu bersama tim bola volinya ia berhasil menjadi juara tingkat SMA di Kabupaten Lamongan.
“Setiap perlombaan itu saya ikut perlombaannya orang yang non distabilitas awalnya ya di remehkan tapi saya semakin bertekat untuk membuktikan saya bisa berprestasi,” Ucap Rozi kepada blokTuban.com.
Selepas SMA, Saerozi ingin mengikuti voli pantai tetapi akibat kekurangannya ia tidak diperbolehkan. Lantas ia bergabung di tim voli desa.
Saerozi memutuskan bergabung dengan National Paralimpic Commite Indonesia (NPCI) atas saran seseorang yang ia temui sewaktu jalan-jalan ke Mojokerto beberapa tahun lalu. Saat ini Saerozi telah bergabung dengan NPCI sekitar 3 tahun.
Saat ikut NPCI Rozi sudah mengantongi beberapa medali seperti medali emas di lompat jauh, medali perak lempar lembing, medali perunggu lari dalam Kejurprov 2020 di Surabaya. Dalam Peparprov 2021 ia berhasil mengantongi dua medali yaitu medali perak lompat jauh, medali perunggu lempar lembing.
Saerozi terus memotivasi diri. Ia berharap dalam Kejurprov 2022 ini harus bisa mendapatkan medali dan akan berusaha untuk mendapatkan emas di setiap cabor yang diikuti. Ia mengikuti beberapa cabor seprti lempar lembing, lompat jauh dan voli duduk.
"Untuk teman-teman disabilitas di luar sana agar jangan putus asa dan tetap kuat jangan malu dan buktikan dengan prestasi agar tidak diremehkan," tandasnya. [Nur/Dwi]