Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Bulan Ramadan 1443 H menjadi bulan yang membawa banyak berkah bagi masyarakat luas. Pasalnya, di bulan ini banyak pedagang yang kebanjiran rezeki dikarenakan dagangan yang dijualnya laku keras.
Bahkan saat Ramadan tiba, tak jarang penjual takjil dadakan yang menjejali jalanan diberbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Tuban. Diantara berbagai menu takjil yang tersedia, salah satu yang paling digemari masyarakat ialah gorengan.
Meskipun saat ini harga minyak goreng di Indonesia melambung tinggi, akan tetapi hal itu tidak menyurutkan minat masyarakat terhadap makanan satu ini. Bahkan lantaran sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya, rasanya tak lengkap jika berbuka tidak ditemani dengan makanan renyah satu ini.
Salah seorang pedagang gorengan di Kecamatan Widang, Suratmi mengatakan jika usaha yang digelutinya selama 4 tahun ini memang selalu laris saat bulan Ramadan tiba.
“Alhamdulillah setiap tahun memang selalu laris kalau Ramadan, dulu sempat menurun sebentar awal Corona tapi sekarang sudah mulai stabil lagi,” katanya kepada blokTuban.com, Minggu (17/4/2022).
Bahkan saking larisnya jualannya tersebut, perempuan 46 tahun ini mengaku jika omzet yang didapatkan setiap harinya naik hingga dua kali lipat dari hasil yang ia peroleh setiap harinya. Meskipun tahun ini ia harus menaikkan harga gorengannya, akan tetapi perempuan ramah ini menilai jika pelanggannya telah memaklumi hal tersebut.
Jika sebelumnya Suratmi menjual gorengannya dengan harga Rp500 per biji, saat ini ia menaikkan tipis dengan harga Rp2 ribu untuk 3 biji gorengan.
“Naiknya sekitar dua kali lipat, kalau hari biasa kira-kira dapat Rp200 ribu, kalau puasa ini bisa dapat Rp400 ribuan tapi kadang ya nggak nentu. Harga gorengan saya naikkan, sekarang tiga gorengan Rp2 ribu kalau dulu kan Cuma Rp500 an,” terangnya.
Setiap harinya ada banyak jenis gorengan yang dijualnya, mulai dari tempe mendoan, pelas, bakwan, tahu isi, risolles, martabak kulit, tahu bulat, tahu petis, dan masih banyak lagi.
Kendati saat ini dagangannya laku keras, akan tetapi ia berharap jika harga minyak goreng di Indonesia kembali normal seperti sedia kala, sehingga ia bisa menjual gorengan tanpa rasa khawatir. [Sav/Ali]