Reporter : Fahril Elly
blokTuban.com - Legen merupakan minuman khas Kabupaten Tuban yang berasal dari getah pohon siwalan. Minumanm tersebut banyak ditemui di perbukitan kapur Tuban, seperti di Desa Tegalbang, Kecamatan Palang.
Menurut Suwardi (65) petani legen, bahwa minuman legen dapat dipanen setiap pagi dan sore. Selain memiliki rasa yang nikmat dan segar, legen berkhasiat menyembuhkan kencing batu, sehingga tak heran jika banyak orang mencarinya.
Namun, berbeda jika legen yang dikonsumsi merupakan legen yang sudah terkontaminasi oleh bahan lain. Ketika legen sudah tidak murni, maka rasa dan khasiatnya tidak akan dirasakan lagi. Legen yang sudah tidak murni biasanya disebut masyarakat sebagai legen oplosan.
Bahan yang digunakan legen oplosan biasanya berupa campuran air putih, air kelapa, penguat rasa, hingga bahan pengawet. Sekilas dari jauh nampak sama, tapi jika diamati lebih dekat legen asli dengan oplosan akan diketahui perbedaannya.
Ciri legen asli memiliki warna lebih keruh dan berbusa. Apabila ditutup rapat selama setengah hari, maka akan meledak. Legen asli memiliki masa lebih pendek, yaitu tahan disimpan selama sehari.
Ketika penyimpanannya lebih dari sehari rasa, maka legen akan berubah masam. Selain itu, legen asli juga memiliki rasa yang khas manis murni seperti ada sodanya.
Sedangkan legen oplosan cenderung berwarna lebih bening dan tidak berbusa. Kelebihan legen oplosan mampu bertahan dan disimpan lama dan tidak akan meledak. Untuk rasanya cenderung lebih tawar dan kurang manis dibanding yang asli.
“Biasanya saya kalau panen legen asli itu sudah pesanan orang dulu. Mereka yang sudah paham beli langsung dari pohonnya dengan kualitas yang murni karena tidak diolah terlebih dahulu jadi harus segera diminum,” ujar Suwardi kepada blokTuban.com, Sabtu (16/4/22)
Setelah mengetahui ciri legen asli dan oplosan, ada baiknya untuk lebih selektif berburu legen untuk buka puasa dan jangan sampai salah membelinya. [Fhel/Ali]