Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Autisme merupakan gangguan perkembangan yang dialami oleh anak, yang menyebabkan komunikasi dan interaksi sosialnya terganggu. Hal itu tentunya sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Penyebab dari adanya gangguan autisme, hingga kini belum dapat diketahui secara pasti. Oleh karena itu, orangtua juga perlu mewaspadainya. Salah satunya dengan mengenali gejala atau ciri-ciri anak autis sejak dini.
Menurut Ahli Neurologi Anak, Prof. DR. Dr. Hardiono D. Pusponegoro, bahwa anak yang memiliki gangguan autisme sudah bisa menunjukkan gejala sejak usia kurang dari satu tahun. Seperti interaksi yang jelek, tidak bisa menunjuk, dan juga kontak matanya yang jelek.
“Sebenarnya mudah saja, satu gangguan komunikasi, interaksi yang sifatnya sosial. Yang kedua perilaku minat yang diulang-ulang,” ungkapnya, dikutip dalam live IDAI pada Minggu (10/4/2022).
Dokter Hardiono menambahkan, di mana komunikasi dan interaksi sosial yang dimaksud bukan hanya berbicara, melainkan cara anak untuk melakukan interaksi sosial dengan berkomunikasi secara timbal balik. Sebab, sering ditemukan anak yang sudah bisa bicara tapi enggan untuk berkomunikasi.
“Jadi bicara dan komunikasi itu berbeda, komunikasinya harus timbal balik, kemudian interaksi sosialnya seperti sharing dan giving itu juga harus timbal balik. Ini yang mereka agak susah memulainya, memeliharanya dan kualitasnya kurang bagus,” jelasnya
Selain komunikasi verbal, hal lain yang harus diperhatikan ialah komunikasi non verbal yang dilakukan oleh anak. Biasanya gejala anak mengalami autisme, komunikasi non verbalnya juga tidak bagus, seperti mimik wajah ataupun bahasa tubuhnya.
Lebih lanjut, gerakan yang berulang-ulang yang dimaksud ialah anak condong selalu melakukan sesuatu yang diulang-ulang dan sesuatu yang tidak pindah. Misalnya seperti gerakan memantulkan tangan dengan sering sepanjang hari secara terus menerus tanpa berhenti.
“Gerakan misalnya mau satu mainan saja, mainkannya juga nggak wajar mobil-mobilan dia putar rodanya terus, di lihat sampai dekat hidung, nggak wajar gitu. Diulang-ulang, tidak wajar dan itu-itu saja,” katanya.
Dengan begitu, sekiranya orang tua harus sangat memperhatikan gerakan atau komunikasi dari buah hati. Semakin cepat gejala tersebut ketahuan, maka semakin cepat pula tindakan yang dapat dilakukan dan tentu akan menjadi semakin baik. [Sav/Ali]