Ada Fitur Pelacakan Kontak Erat Covid-19 di Aplikasi PeduliLindungi, Ini Cara Penggunaannya

Reporter : Ali Imron

blokTuban.com - Pengguna PeduliLindungi wajib memperbaruhi aplikasi versi terbaru, karena sekarang ada fitur Sijejak. Fitur yang resmi diluncurkan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamnis (10/3) itu, dapat melacak kontak erat Covid-19. 

''Fitur itu membantu pengguna PeduliLindungi mendapatkan informasi lebih cepat saat dirinya terdeteksi sebagai salah satu yang melakukan kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19. Sehingga mereka dapat segera melakukan tes dan karantina mandiri,'' ujar Chief of DTO Kemenkes, Setiaji dalam keterangannya di situs Kemenkes. 

Fitur Sijejak dapat digunakan di aplikasi PeduliLindungi versi 4.1.16 untuk pengguna Android 6.0 (Marshmallow) ke atas. Seluruh pengguna iOS dengan mengikuti beberapa cara, seperti mengunduh aplikasi PeduliLindungi versi terbaru, membuat akun baru atau log in bila telah memiliki akun PeduliLindungi.

Terus membuka menu Profil di kiri atas layar dan pilih fitur Sijejak Lacak Kontak Erat, Segera aktifkan Sijejak dengan mengetuk tombol pada atas layar, dan nyalakan bluetooth dan berikan akses ke perangkat sekitar agar fitur dapat berjalan dengan baik.

Cara kerja Sijejak, lanjut Setiaji yaitu, akan memanfaatkan pertukaran sinyal bluetooth dari jarak kurang dari dua meter untuk mengumpulkan data kontak erat di antara para pengguna aplikasi PeduliLindungi dan menyimpannya di masing-masing ponsel maksimal selama 14 hari.

Ketika suatu saat pengguna Sijejak terdeteksi sebagai orang yang positif COVID-19, maka sistem akan meminta persetujuan untuk mengunggah data pertukaran bluetooth yang telah disimpan.

Setelah data terunggah, pengguna lain yang terdata kontak erat dengan orang kasus positif tersebut akan mendapatkan pemberitahuan dan himbauan untuk melakukan tes hingga karantina mandiri melalui aplikasi WhatsApp. Dalam implementasinya, Setiaji juga menjamin privasi dan keamanan data pengguna akan tetap terlindungi. 

''Selain pertukaran data terjadi secara anonim, semua data juga terenkripsi dan tidak ada informasi terkait identitas pribadi yang disimpan oleh sistem maupun disebar antar pengguna," imbuhnya. 

Sedangkan di Kabupaten Tuban sendiri, penggunaan aplikasi PeduliLindungi terus digalakkan oleh petugas gabungan seperti TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, serta Dinas Perhubungan Tuban. Petugas secara rutin memberikan sosialisasi kepada pemilik usaha makanan dan minuman di Kabupaten Tuban. 

Secara humanis, petugas mengajarkaan tutorial penggunaan aplikasi dari Pemerintah tersebut. Uji coba penerapan PeduliLindungi juga sedang dilakukan di tempat keramaian, dan taman sebagai ruang publik warga Tuban. 

"Pengunjung juga kami wajibkan mendowload aplikasi itu. Untuk tempat indoor wajib, sedangkan untuk outdoor seperti Taman Sleko masih tahap uji coba pemantauan," tutup Kasi Operasi dan Pengendalian Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Tuban, Chusnul Yaqin terpisah. [Ali]