Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Portal besi permanen telah terpasang di Jembatan Glendeng penghubung Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Tidak semua jenis kendaraan R4 dapat melintas, kecuali yang memenuhi syarat berlaku.
Secara regulasi kelas jembatan, akses Jembatan Glendeng hanya bisa dilalui oleh kendaraan R4 dengan spek tinggi bodi maupun muatan tak lebih dari 2,1 meter dan lebar 6 meter. Kendaraan dengan tinggi lebih dari ukuran tersebut harus menggunakan jalur alternatif lainnya.
Penuturan warga masyarakat sekitar Jembatan Glendeng, pengerjaan pembuatan portal yang membatasi kendaraan over tonase dan over dimensi telah selesai pada Jumat (11/3) sore tadi.
"Selesai dipasang tadi sore. Truk besar maupun muatan yang over sudah nggak bisa lewat sana lagi," ucap Manan, warga yang tinggal dekat Jembatan Glendeng.
Pantauan di lokasi, lalu lintas sore hari di area Jembatan Glendeng tampak lancar. Namun, tak sedikit pula kendaraan over dimensi dipaksa putar balik sebab dipasangnya portal.
"Waduh, jadi nggak bisa lewat padahal tinggal dekat lagi sampai tujuan. Ini mau kirim barang ke Bojonegoro. Jadi harus putar lagi, melipir lewat Menilo. Nggak bisa masuk ini box belakangnya" ucap salah satu sopir mobil box yang membawa kendaraan dengan tinggi melebihi portal bagian atas.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Tuban telah memasang portal beton sebelum jembatan. Kendati demikian, portal tersebut rusak karena diterabas truk besar yang masih nakal untuk melintas. Portal beton itu sempat ditambah dengan dua tong berisi cor, akan tetapi dinilai kurang efektif.
Adanya portal permanen itu, diharapkan kendaraan R6 tidak lagi melintas karena jembatan tersebut baru selesai diperbaiki. Selain itu, muncul retakan di bagian sayap jembatan diduga karena kendaraan yang melintas melebihi tonase yang ditentukan.
Jembatan Glendeng pada pada 4 Januari 2022 lalu telah dibuka untuk R2 dahulu dan Jumat (4/2/2022) resmi untuk kendaraan R4. Dalam perbaikan kontruksi, jembatan yang belum jelas status kepemilikan asetnya itu dibangun dengan APBD Tuban 2021 senilai Rp4,17 miliar.
Sejak rusak dan tergerus abrasi Sungai Bengawan Solo pada November tahun 2020 lalu, jembatan tersebut ditutup total. Kendaraan roda empat dan kendaraan berat dialihkan ke jalan Ponco-Parengan maupun Menilo sebagai alternatif terdekat menuju Bojonegoro ataupun Tuban. [Ali]