Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Banjir bandang di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban berdampak pada delapan desa. Dampak terparah di lima desa yaitu Desa Temayang, Jarorejo, Margomulyo, Wolutengah, dan Padasan. Untuk desa yang mendapat limpahan dan jalur lintasan adalah Desa Karanglo, Gemulung, dan Trantang.
Akibat insiden tersebut, satu korban warga Temayang bernama Rasiban (70) dinyatakan meninggal dunia. Korban waktu banjir bandang datang, berusaha menahan pintu supaya tidak diterjang banjir, kendati demikian pintunya lepas mengenai korban dan akhirnya meninggal.
"Ada korban satu orang warga Temayang," ujar Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji kepada reporter blokTuban.com di lokasi, Jumat (11/3/2022).
Kalaksa menegaskan, korban meninggal di dalam rumahnya dan jangan dibayangkan hanyut banjir. Santunan resmi akan diberikan Pemkab kepada keluarga korban, dan menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.
Hasil pemantauan BPBD Tuban, pusat air berada di Desa Temayang, Kerek. Derasnya arus menyebabkan tanggul di desa setempat jebol sebanyak enam titik. Terparah sepanjang 30 meter tanggul yang harus segera diperbaiki.
"Setelah tanggul jebol, karena Temayang letaknya lebih tinggi maka air langsung mengalir deras ke desa yang lebih rendah di sekitarnya. Menerjang puluhan rumah dan beberapa desa," kata mantan Kepala Dinas PRKP Tuban itu.
Upaya sementara Pemkab, yaitu segera menutup tanggul yang jebol supaya tidak banjir susulan. Pihaknya telah koordinasi dengan Muspika Kerek, akan memulai penutupan tanggul setelah jumatan.
Material akan dikumpulkan seperti jumbo bag dari BPBD ada 10 buah, 20 dari Provinsi, glangsing 500 buah dari BPBD, dan 2.000 dari Provinsi, alat berat dari Dinas PUPR dan PRKp Tuban, dan Semen Indonesia Pabrik Tuban membantu tanah urug, dan Kapolsek serta Danramil akan mengusahakan tanah urug untuk menutup tanggul tersebut.
"Pihak desa akan menyiapkan tenaga yang cukup banyak kurang lebih 50 orang, dibantu tim BPBD, Polsek, dan Daramil. Sifatnya ini kolaborasi dengan semua pihak," jelas pria ramah itu.
Saat ini, jumlah rumah dan bangunan sekolah yang terdampak belum dapat disebutkan BPBD. Sebab, pihak desa masih berupaya menginventarisir kerusakan dan jumlah kerugian dampak banjir.
Informasi yang diperoleh di lokasi, ada dua unit rumah warga yang roboh, yaitu milik Marsilan (47) dan Sulaiman (50) warga Desa Padasan. Keduanya dikabarkan sudah mengungsi di rumah keluarga, agar lebih terjamin keselamatannya.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang di Kerek tidak hanya berdampak pada bangunan dan menyebabkan korban jiwa. Kendati demikian, ada sebuah mobil yang terseret karena tidak mampu melawan arus banjir luapan dari Waduk Singkil di Desa Karanglo, Kerek. [Ali]