Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji menyebutkan ada enam titik tanggul di Desa Temayang yang jebol saat hujan deras pada Kamis (10/3) sore. Hal itu mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Kerek, Tuban meluas hingga delapan delapan desa.
Dampak terparah banjir bandang di lima desa yaitu Desa Temayang, Jarorejo, Margomulyo, Wolutengah, dan Padasan. Untuk desa yang mendapat limpahan dan jalur lintasan adalah Desa Karanglo, Gemulung, dan Trantang.
Hasil pemantauan BPBD Tuban di lokasi kejadian, pusat air berada di Desa Temayang, Kerek. Dari enam titik tanggul yang jebol, hanya satu titik yang paling parah sepanjang 30 meter tanggul dan harus segera diperbaiki.
"Setelah tanggul jebol, karena Temayang letaknya lebih tinggi maka air langsung mengalir deras ke desa yang lebih rendah di sekitarnya. Menerjang puluhan rumah dan beberapa desa," kata mantan Kepala Dinas PRKP Tuban itu.
Saat ini, Pemkab bersama stakeholder terkait sedang berupaya menutup tanggul yang jebol untuk mengantisipasi banjir susulan. Pihaknya telah koordinasi dengan Muspika Kerek, akan memulai penutupan tanggul setelah jumatan.
Material yang akan dikumpulkan seperti jumbo bag dari BPBD ada 10 buah, 20 dari Provinsi, glangsing 500 buah dari BPBD, dan 2.000 dari Provinsi, alat berat dari Dinas PUPR dan PRKp Tuban, dan Semen Indonesia Pabrik Tuban membantu tanah urug, dan Kapolsek serta Danramil akan mengusahakan tanah urug untuk menutup tanggul tersebut.
"Pihak desa akan menyiapkan tenaga yang cukup banyak kurang lebih 50 orang, dibantu tim BPBD, Polsek, dan Daramil. Sifatnya ini kolaborasi dengan semua pihak," jelas pria ramah itu.
Berdasarkan rilis cuaca BMKG yang diterima BPBD Tuban, bahwa puncak curah hujan jatuh di bulan Maret 2022. Untuk bulan April dan Mei curah hujan masih cukup tinggi, sehingga harus diantisipasi khususnya di daerah tinggi seperti Kerek, Grabagan, dan Montong. [Ali]