Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Jika kalian berkunjung di Desa Klotok, Kecamatan Plumpang kalian akan disuguhkan dengan pemandangan tanaman melon yang hampir merata di seluruh persawahan milik warga.
Hampir seluruh warga Desa Klotok menanam buah Melon pada bulan ini, tak heran jika desa ini memang dijuluki sebagai salah satu desa penghasil buah melon terbesar di Kabupaten Tuban.
Penanaman buah melon yang jatuh pada bulan ini, rupanya bukan tanpa alasan, Kusnari Salah satu petani buah melon pada Rabu (23/2/2022) mengatakan jika penanam buah melon pada bulan ini bertujuan agar nantinya saat masa panen buah datang, bertepatan dengan Ramadan.
“Dilakukan penanam awal tujuannya agar waktu musim panen bersamaan dengan bulan puasa,” ujar pria ramah itu kepada blokTuban.com saat ditemui di area persawahaan miliknya.
Hal tersebut dilakukan para petani lantaran jika musim panen bersamaan dengan bulan romadhon, maka dikatakan H. Kusnari, sapaan akrabnya bahwa harga dari buah melon akan mengalami kenaikan harga yang lebih mahal.
Sehingga sudah menjadi tradisi sejak beberapa tahun trakhir ini jika musim panen buah melon selalu bersamaan dengan bulan puasa Ramadan.
“Rata-rata ngejar puasa, seharusnya paling baik tanam buah melon itu bulan 4 atau bulan 5 an,” terangnya.
Pria berusia 60 tahun itu melanjutkan jika Ramadan, permintaan buah melon akan membludak sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap harga.
Pada umumnya, harga buah melon yang dijual oleh para petani sesuai dengan pasaran, Kusnari mengatakan jika harga melon paling mahal dari petani yaitu Rp8 ribu sedangkan harga paling murah pernah menyentuh angka Rp4.500.
Menurut pengalamannya tahun kemarin, satu minggu sebelum puasa Ramadan harga dari buah melon miliknya sudah mencapai Rp8 ribu, dan angka tersebut bertahan hingga 5 hari sebelum hari raya idul fitri.
“Tapi habis lebaran kemarin harganya hancur, sampai Rp5 ribu, habis itu turun lagi Rp4.500,” tambahnya.
Akan tetapi biasanya ia melanjutkan jika saat lebaran permintaan buah melon justru semakin meningkat. “Hanya saja mungkin kemarin corona jadi banyak orang yang nggak keluar, di rumah saja, jadi kebutuhan buah kurang,” tutupnya [sav/sas]
Petani di Desa Klotok Kompak Tanam Melon Bulan iIni, Ternyata ini Dasarnya
5 Comments
1.230x view