Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com- Pemberian vaksin booster atau dosis ke-3 pada vaksinasi Covid-19 disarankan dalam jangka waktu 6 bulan pasca vaksinasi dosis 2. Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin booster yang baik terletak pada interval waktu lebih dari 6 bulan setelah suntikan kedua, sebab dalam interval tersebut ditemukan bahwa antibodi (titer) akan meningkat secara signifikan.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Heru Widodo mengungkapkan bahwasanya berdasarkan penelitian sudah dibuktikan pemberian booster paling baik di atas 6 bulan.
“Namun dulu karena sedang genting, dalam waktu 3 bulan untuk tenaga kesehatan sudah diberikan booster. Tapi untuk masyarakat, sebagai edukasi, vaksin booster sebaiknya dilakukan setelah 6 bulan ke atas,” jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa perbandingan angka antibodi pada penerima vaksin booster sebelum 6 bulan dan sesudah 6 bulan memang memiliki perbedaan.
“Katakanlah kalau yang diberikan booster pada 3-6 bulan itu 60 persen efektifitasnya, kalau booster yang diberikan di atas 6 bulan bisa 90 kali lipatnya. Jadi syarat yang diberikan untuk masyarakat itu memang untuk meningkatkan keefektifitasannya,” lanjutnya.
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi vaksin booster, selain melalui interval waktu pemberiannya juga berdasarkan dosis. Sehingga, pemberian vaksin booster adalah setengah dosis.
“Pemberian setengah dosis pada booster itu terkait efektif dan efisiensinya. Kalau memang diberikan setengah saja cukup untuk meningkatkan antibodi yang tinggi, mengapa harus diberi satu dosis?” ungkapnya.
Pemberian setengah dosis pada vaksinasi booster juga akan meminimalisir terjadinya KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Vaksinasi booster sendiri mulai diberikan kepada masyarakat sejak 12 Januari 2022.
Sementara ini, untuk vaksinasi booster yang sudah dilayani di Kabupaten Tuban memang baru mencapai 3 persen atau sebanyak 28.444 orang. Sedangkan untuk masyarakat Tuban yang sudah dilayani vaksin booster di seluruh faskes yang ada di Indonesia sebanyak 29.635 orang.
“Angka tersebut termasuk tenaga kesehatan yang dulu sudah diberikan booster. Sedangkan untuk masyarakat sendiri memang masih banyak yang menunggu jadwalnya, yakni setelah 6 bulan,” tutupnya.[din/ono]