Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Bagi anak yang masih duduk di bangku sekolah, belajar merupakan salah satu makanan sehari-hari untuknya. Baik di sekolah maupun di rumah. Tak heran jika banyak anak yang sering merasa bosan saat diminta untuk berlajar, terlebih pada anak-anak diusia yang masih sangat kecil yang memerlukan waktu lama untuk beradptasi.
Biasanya, anak yang cenderung lebih cepat bosan akan lebih suka belajar dengan metode coret mencoret, entah itu di papan tulis ataupun ditembok rumah. Muchammad Nahrus, pemateri rumah ramah anak mengatakan jika anak bosan maka artinya anak tersebut membutuhkan sesuatu yang baru. Rabu (16/2/2022).
“Jika kita melihat anak ini butuh sesuatu yang baru, maka ini bisa diganti dengan metodenya yang baru, alatnya yang baru, atau medianya yang baru. Itu mungkin alternatif yang bisa dicoba orang tua di rumah,” paparnya.
Biasanya Nahrus melanjutkan, anak yang mudah bosan memiliki kecenderungan lain yaitu ia lebih inovatif ketika diarahkan oleh orang tua dengan benar. Artinya, jika orang tua melihat dari perspektif yang lain, maka bisa terlihat potensi-potensi lain yang bisa digali dari si anak.
“Ini baru analisis awal saya, biasanya anak itu kecenderungan kalau temannya begini dia juga mau tapi kalau sudah dapat ya sudah. Kita coba gali bahwa anak yang cepat bosan, kalau misal temannya punya tas baru dan anak minta untuk dibelikan,” bebernya.
Dengan demikan, orang tua tidak disarakan untuk langsung membelikannya. Akan tetapi, mencoba untuk mengajarkan kepada anak dengan membuat sesuatu yang menjadi keinginan anak tersebut.
Hal itu akan membuat anak menjadi lebih inovatif, jadi orang tua bisa terus menggali tentang anak dan mengarahkannya dengan karakter yang dimilikinya. Selain itu, orang tua juga diharuskan untuk mencari perspektif lain dari anaknya dengan cara tidak mengikuti secara terus menerus apa yang diinginkan oleh anak.
“Kalau kita ikuti anak terus, ini yang membuat kita tidak bisa menggali potensi pada anak. Solusinya orang tua juga harus memiliki pola pikir lain dari anaknya,” katanya.
Sebenarnya ada banyak potensi-potensi lain yang bisa digali pada setiap karakter anak. Biasanya, anak yang cenderung lebih cepat bosan mempunyai pemikiran yang lebih cepat. Selain itu, Direktur Rumah Singgah itu juga menuturkan, jika anak yang cepat bosan condong bisa diarahkan ke potensi-potensi lain asal itu bukan yang sistemik.
“Kalau misal anak yang cepat bosan itu diajarkan kalau gambar pohon dari akarnya dulu sampai bagus itu nggak akan bertahan, tapi langsung saja kita sajikan gambar nanti akan ada langsung,” tutupnya. [Sav/Ali]