Produksi Jamur Tiram Meningkat Saat Musim Hujan Datang

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Musim penghujan rupanya menjadi berkah tersendiri bagi para pembudidaya jamur tiram. Pasalnya saat musim penghujan tiba, hasil produksi dari jamur bisa meningkat dengan pesat dibandingkan musim kemarau.  

Salah satu pembudidaya jamur tiram yang ada di Kabupaten Tuban, Isma Alfiatus Shofi ia mengatakan jika hal itu terjadi lantaran curah hujan yang tinggi mengakibatkan kelembapan pada kumbung, sehingga pertumbuhan jamur  menjadi sangat produktif. Kamis (10/2/2022).

“Kalau musim hujan pertama setelah bibitnya sudah putih semua tumbuhnya jamur kurang lebih 7 hari, setelah dipanen jarak 20 harian baru tumbuh jamur kedua. Kalau musim kemarau lebih lambat tapi saya nggak hitung detail,” jelasnya.

Pada saat masa awal panen, dikatakan Atus jika dari 500 baglog ia biasa memanen 4 hingga 6 kilogram jamur tiram setiap harinya. Akan tetapi, saat sudah mulai memasuki masa afkir sekali panen hanya bisa menghasilkan 1 hingga 2 kilogram jamur.
 
Setelah jamur tiram dipanen sebanyak dua kali, biasanya permukaan baglog jamur yang keras harus dikorek terlebih dahulu agar jamur tiram bisa tumbuh kembali.

“kalau permukaanya dikorek itu jamurnya bisa lebih bagus lagi soalnya akan jadi lembab lagi,” tambahnya.

Biasanya, perempuan yang tinggal di Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang ini mengaku jika membeli semua bibit jamur tiramnya disalah satu agen baglog yang ada di Desa Ngino, Kecamatan Semanding dengan harga Rp2.300 per bijinya dan menjual jamurnya secara online.

“Pembelian baglog saya dari bapak Agib Budiono, alamatnya di Desa Ngino, Kecamatan Semanding,” bebernya.

lebih lanjut, karena saat ini jamur yang ia budidayakan masih tergolong sedikit. Dalam beberapa waktu dekat ini ia berencana ingin menambah bibit-bibit jamur tiramnya tersebut karena selama ini sudah memberikan hasil yang cukup memuaskan dan agar bisa lebih maju lagi. [sav/sas]