Menelisik Gemblong Compreng, Jajanan Khas Kabupaten Tuban yang Banyak Diminati Masyarakat

Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Kabupaten Tuban memiliki berbagai jenis makanan yang menjadi ciri khasnya, salah satunya ialah Gemblong. Makanan yang berbahan dasar ketan ini, memiliki cita rasa yang nikmat dan gurih, sehingga banyak diminati oleh masyarakat.

Namun, kendati makanan ini masih banyak diminati akan tetapi jumlah produsennya semakin berkurang. Salah satu desa di Kabupaten Tuban yang masih konsisten menghasilkan Gemblong hingga saat ini ialah Desa Compreng, Kecamatan Widang. Sabtu (22/1/2022)

Di desa tersebut masih cukup mudah untuk menemukan Gemblong, pasalnya sejumlah warung yang ada dipinggir jalan menjajakan makanan gurih ini. Menurut Sekertaris Desa Compreng, Raji Raharjo. Jika dahulu hampir seluruh warung di Desa Compreng menjajakan gemblong. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saat ini hanya tertinggal dua warung saja yang masih bertahan.

“Dulu itu ada beberapa warung yang ada di pinggir jalan menjual Gemblong, sekarang kan kekinian warung kopi kalau dulu hanya beberapa saja untuk orang tua, sehingga warung itu memproduksi gemblong yang dijual tiap pagi ternyata konsumennya banyak. Tetapi sekarang tinggal dua yang masih aktif,” ungkapnya saat dikonfirmasi blokTuban.com di Kantor Balaidesa.

Pria ramah itu melanjutkan jika Gemblong Compreng sendiri banyak dikenal oleh masyarakat luas, lantaran mayoritas pembelinya merupakan supir truk yang sering bepergian kebanyak tempat, sehingga menjadi perbincangan dimana-mana.

Keistimewaan dari Gemblong Compreng ini terletak dari segi teksturnya yang lebih lembut, gurih dan juga empuk, sehingga orang yang merasakannya akan sangat menyukainya. Meskipun saat ini yang menjual Gemblong hanya sedikit, akan tetapi hampir seluruh warga Compreng bisa membuatnya.

Biasanya, Gemblong sering dibuat dan disuguhkan untuk acara hajatan seperti lamaran ataupun pernikahan. “Jadi warga luar yang merasakan gemblongnya itu enakan di Compreng, itu yang terkenal dulu memang gemblongnya, tapi kita belum bisa membranding masih dari mulut ke mulut,” jelasnya.

Sementara itu salah satu penjual Gemblong Compreng yang masih bertahan, Sriwibowo (60) yang sudah memproduksi Gemblong sejak tahun 1998, mengatakan jika yang membuat Gemblong Compreng disukai oleh masyarakat yaitu karena rasanya yang gurih.

“Orang rumahan itu rasanya sendiri-sendiri  yang menilai kadang ada yang enak kadang juga nggak, tapikan gurih lemaknya itu yang membedakan,” tutupnya. [sav/sas]