Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Fogging merupakan sebuah teknik pengasapan yang dilakukan menggunakan bahan insektisida dalam upaya membunuh nyamuk dewasa penyebab demam berdarah dengue.
Aktivitas fogging ini sering dilakukan dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Klumpit, Kecamatan Soko.
Tim gabungan melibatkan unsur Koramil, Puskesmas Prambontergayang, Dinas Kesehatan Tuban bersama warga melakukan fogging di Dusun Klumpit RT 01 RW 01. Sasaran utama kegiatan tersebut adalah rumah-rumah warga supaya demam berdarah tidak meluas.
Komandan Koramil 0811/07 Soko Kapten Inf Priwahyudi mengatakan selama ini pihaknya memang fokus membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19, tetapi bukan berarti melupakan tugas yang lain, atau tugas-tugas kewilayahan.
“Fogging ini untuk mengantisipasi maraknya emam berdarah selama musim hujan ini. Kita membantu memberikan sosialisasi tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup bersih dan sehat, juga melakukan fogging untuk memberantas jentik-jentik nyamuk,” ujar Danramil Soko.
Danramil menghimbau warga supaya tidak hanya mengandalkan pengasapan atau fogging tanpa melaksanakan 3 Mplus. Apabila tidak menjaga kebersihan tentunya jentik-jentik baru akan kembali mengancam.
Didik selaku tim Fogging dari Dinkes Tuban menyampaikan ucapan terima kasih dan sangat mengapresiasi sinergitas tersebut.
“Tentu kegiatan fogging ini sangat penting, selain pemberantasan sarang nyamuk juga untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat," sambungnya.
Dinkes Tuban mencatat selama tahun 2021 sampai sekarang ada 223 kasus demam berdarah yang menyerang anak-anak dan remaja di Kabupaten Tuban. Atiek Supartiningsih. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tuban mengatakan, ratusan kasus DBD di Tuban rata-rata menyerang anak-anak dan remaja. Atas penanganan yang cepat dan tepat, tidak ada korban DB yang sampai meninggal dunia.
"Jumlah kasus untuk tahun 2021 sebanyak 223 kasus dan tersebar di semua kecamatan. Mulai terjadi peningkatan kasus sekitar bulan Oktober atau saat dimulainya musim penghujan," kata Atiek terpisah.
Ia mengingatkan kepada orang tua untuk tidak abai dan terlambat membawa anak atau anggota keluarganya bila terjangkit DB. Masyarakat dapat mencegah DBD melalui gerakan 3M plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas.
Untuk Plusnya adalah mencegah perkembangan nyamuk dengan cara memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian dalam kamar, dan menaburkan bubuk larvaside pada penampungan air. [ali/ono]