Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Penyakit Asam Lambung dan Maag

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Salah satu penyakit pada sistem pencernaan yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah masalah lambung. Masalah pada lambung yang seringkali diderita adalah Gastritis atau biasa dikenal sebagai maag. Sebenarnya, maag bukanlah penyakit, melainkan Bahasa Belanda dari organ lambung, namun sebagian besar masyarakat awam menyebut maag sebagai sakit pada lambung.

Selain maag, penyakit yang bisa terjadi pada lambung adalah penyakit asam lambung. Meskipun sama-sama berasal dari lambung dan memiliki gejala yang hampir serupa, kedua penyakit tersebut tidaklah sama. Meski demikian masih banyak yang mengira bahwa maag dan penyakit asam lambung merupakan penyakit yang sama.

dr. Santi, dokter dari Medical Center Kompas Gramedia dalam radio sonora.id menjelaskan, penyakit asam lambung disebut sebagai Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) yang disebabkan oleh bocornya isi lambung, termasuk di dalamnya asam lambung, enzim pencernaan, dan cairan lambung lainnya yang bergerak naik menuju ke arah mulut. “Kalau asam lambungnya naik kurang dari dua kali dalam satu minggu, kejadiannya belum bisa dibilang sebagai GERD, tapi kalau lebih, kejadian tersebut didefinisikan sebagai GERD,” jelasnya.

Sedangkan pengertian dari maag sendiri adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Mekanisme terjadinya maag dan penyakit asam lambung berbeda, sehingga menimbulkan gejala yang berbeda pula. Jika menderita maag, gejala yang dirasakan hanya berada pada lambung, seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, mules, ataupun diare.

"Perbedaan paling mendasar GERD dan maag adalah jika GERD ada sensasi terbakar atau panas dari ulu hati yang naik ke arah mulut, ada pula rasa asam-pahit di mulut. Jika maag keluhannya hanya diam di ulu hati sampai arah bagian atas kiri perut tapi tidak ada sensasi terbakar,” ujarnya.

Ia melanjutkan, adanya sensasi terbakar yang dialami penderita GERD disebabkan karena asam lambung memiliki sifat yang sangat asam sehingga apabila bocor dan mengenai organ yang bukan lambung maka akan timbul rasa panas.

“Asam lambung yang bocor dan menuju ke arah mulut itu, sepanjang menuju mulut juga berpotensi menyebabkan gangguan ke organ lain. Misalkan asam lambung lewat pita suara maka akan menyebabkan serak, lewat kerongkongan bisa menyebabkan radang, lewat paru bisa menyebabkan infeksi paru,” ungkapnya.

dr. Santi kembali menegaskan bahwasanya asam lambung yang cukup, tetap memiliki manfaat bagi tubuh karena dapat membantu proses pencernaan protein, dan membunuh bakteri yang ikut termakan dan masuk dalam tubuh. “Asal cukup, asam lambung itu baik bagi tubuh. Pokoknya asam lambung kurang itu tidak baik, asam lambung tinggi juga tidak baik,” jelasnya. [din/col]