Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Penanganan awal dari demam berdarah dengue bisa dilakukan di rumah. Prinsipnya adalah pasien harus mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, yang berujung ke penurunan trombosit dan syok.
Konsumsi 2-3 liter perhari adalah suatu keharusan. Dehidrasi bisa timbul akibat demam tinggi, kesulitan menelan makanan dan minuman, serta muntah. Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirop, susu, serta larutan oralit.
Apabila cairan oral tidak dapat diberikan, sebaiknya pasien dirawat untuk diberikan cairan infus. Untuk mengatasi demam, bisa dilakukan kompres seluruh badan terutama di bagian ketiak dan selangkangan.
Parasetamol juga dapat membantu untuk mengurangi demam. Setelah semua dilakukan, segeralah bawa penderita ke rumah sakit untuk mencegah timbulnya komplikasi.
Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase syok. Penting juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah dalam darah sampai mencapai batas normal kembali.
Penyebab demam bedarah adalah virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan nyamuk menggigit manusia, maka bisa mengantarkan virus tersebut ke dalam tubuh.
Aedes aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini biasanya bekerja dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit pada malam hari. Ia menyukai tempat gelap dan sejuk, sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas.
Demam berdarah merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulangnya patah. Pada sejumlah pasien, demam berdarah dengue dapat menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa.
Demam yang mendadak tinggi hingga 39 derajat Celcius merupakan gejala utama dari demam berdarah dengue.
Demam tersebut akan berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti gejala lain seperti dilansir dari laman https://pkmtuban.tubankab.go.id/. Seeprti nyeri kepala, menggigil dan lemas
nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, ruam kulit hingga kemerahan, kesulitan menelan makanan dan minuman, mual dan muntah.
Selanjutnya, gejala demam berdarah di atas akan diikuti oleh tanda perdarahan, seperti gusi berdarah, mimisan, timbul bintik-bintik merah pada kulit, muntah darah, buang air besar berwarna hitam.
Pada fase demam, demam berdarah dengue biasanya diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada fase kritis inilah suhu tubuh menurun, hingga bagian tubuh seperti tangan dan kaki dingin dan biasanya merasa seperti sudah sembuh. Padahal, pada fase ini harus lebih waspada, sebab bisa terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.
Di Kabupaten Tuban, kasus demam berdarah juga harus diwaspadai oleh masyarakat. Informasi yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes), selama tahun 2021 sampai sekarang sudah ada 223 kasus DB yang tersebar di 20 kecamatan.
Atiek Supartiningsih. Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tuban mengatakan, ratusan kasus DBD di Tuban rata-rata menyerang anak-anak dan remaja. Atas penanganan yang cepat dan tepat, tidak ada korban DB yang sampai meninggal dunia.
"Jumlah kasus untuk tahun 2021 sebanyak 223 kasus dan tersebar di semua kecamatan. Mulai terjadi peningkatan kasus sekitar bulan Oktober atau saat dimulainya musim penghujan," kata Atiek kepada reporter blokTuban.com, Kamis (6/1/2022). [ali/ono]