Anggota Pramuka Tuban Jalani Seleksi Jambore Dunia

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com - Empat anggota pramuka Kabupaten Tuban saat ini tengah menjalani seleksi untuk mengikuti jambore dunia. Keikutsertaan tersebut menjadikan Tuban pertama kali berpartisipasi di ajang internasional, Sabtu (25/12/2021).

"Sudah mulai seleksi, dan mereka nantinya akan menjadi perwakilan Kabupaten Tuban pertama kali,” ujar Kacuk Warsono sebagai Ketua Kwarcab Kabupaten Tuban masa bakti 2021- 2026.

Kacuk menambahkan Pramuka Tuban akan terus memberikan dukungan penuh kepada pemerintah. Pria yang pernah menjabat sebagai  Komandan Rayon Militer Montong melanjutkan program pramuka akan berfokus pada meningkatkan karakter anak muda, dengan harapan generasi muda akan memberika inovasi nya untuk pembangunan Kabupaten Tuban dibidang ketahanan pangan.

“Disamping bela negara, pramuka juga akan mendukung dalam hal ketahanan pangan,” terang Kacuk.

Selain itu, program penyelamatan lingkungan hidup juga telah berjalan dengan baik. Seperti diketahui, Pemkab Tuban melibatkan Gerakan Pramuka dalam upaya restorasi lingkungan hidup melalui menanam pohon. “Sudah berjalan, diantaranya penanaman pohon di Kecamatan Semanding dan Grabagan,” ungkapnya.

Jambore Dunia 2023 Korea Selatan telah disosialisasikan di Perpustakaan Nasional bulan November lalu. Dilansir dari laman Pramuka.id, Jambore Dunia merupakan pestanya Pramuka Penggalang di tingkat internasional.

Setiap Jambore Dunia, Gerakan Pramuka tidak pernah ketinggalan berpartisipasi, bahkan sejak masih bernama kepanduan. Kegiatan ini menjadi ajang membangun relasi, mengasah keterampilan, kreativitas, memperkenalkan budaya, dan membuka jalur diplomasi. Rencananya, Jambore Dunia ke XXV akan dilaksanakan di Saemangum, Korea Selatan, 1 - 12 Agustus 2023.

Waka Kwarnas/Ketua Komisi Kerjasama Luar Negeri Kak Ahmad Rusdi Jambore Dunia selalu menarik perhatian seluruh anggota Gerakan Pramuka di Indonesia, karena kegiatan yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali tersebut menjadi kegiatan bergengsi yang sayang apabila dilewatkan begitu saja.

“Adik-adik pramuka usia penggalang dengan batas usia 17 tahun masih bisa mengikuti kegiatan Jambore Dunia sebagai peserta. Usia di atas 17 tahun bisa menjadi IST (International Service Team). Sedangkan golongan Pembina bisa menjadi pendamping,” papar Kak Ahmad Rusdi.

Dijelaskan Kak Ahmad Rusdi bahwa surat edaran sudah disebar ke kwarda dan kwarcab. Kita bisa mendaftar melalui kwarda dan kwarcab. Mulai dari sekarang harus rajin menyisihkan uang jajannya sehari 35 ribu selama 20 bulan.

Perihal biaya, Kak Ahmad Rusdi menjelaskan, iuran perkemahan (Camp fee) sebesar US$ 300 ditambah dengan tiket pesawat, biaya visa ke Korea, serta biaya perlengkapan peserta diperkirakan total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 20 juta.

“Ini sangat murah dibandingkan dengan negara negara lain, karena Indonesia masuk kedalam golongan B,” tutup Kak Rusdi. [ali/mu]