Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Ada beragam cerita lansia setelah mengikuti vaksinasi Covid-19. Salah satunya Radi (60) lansia peserta vaksin dosis kedua di Balai Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban saat dijumpai reporter blokTuban.com, Rabu (15/12/2021) pagi.
Ia berangkat pagi dari rumahnya sebelum pukul 08.00 WIB. Sebab, di akhir tahun 2021 kesadaran masyarakat vaksin cukup tinggi, sehingga baru dipanggil untuk suntik vaksin sekitar pukul 09.00 WIB.
Meskipun satu jam menunggu, lansia yang kesehariannya sebagai petani tidak mengeluh. Sejak berangkat dari rumah ia semangat untuk lebih sehat dan tidak mudah terjangkit virus corona.
“Tidak merasakan apa-apa setelah disuntik. Tubuh saya malah rasanya lebih sehat,” kata Radi sambil tersenyum.
Ia juga menambahkan, selama ia tidak merasa mempunyai riwayat penyakit yang menjadi kendala ikut vaksin. Buktinya saat proses screening dinyatakan lolos oleh petugas medis, dibantu perangkat desa, babinsa, dan bhabinkamtibmas.
Sekalipun ia sudah Lansia, namun Radi tetap memberi semangat warga lain di Desa Mandirejo untuk segera ikut vaksin. Vaksin gratis dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo jangan diabaikan.
“Ayo yang belum vaksin silahkan datang ke balai desa,” serunya.
Melihat antusiasme lansia dan masyarakat umum vaksin, Kepala Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Supriyono gembira. Hal ini sebagai hasil bahwa edukasi, dan himbauan selama ini direspon oleh warga.
Selain memusatkan vaksin di balai desa, Supri sapaan akrabnya juga rutin melakukan vaksinasi door to door. Bagi lansia yang tidak bisa datang langsung ke balai desa, dimudahkan untuk datang ke kediaman RT masing-masing.
“Kami menyadari masyarakat yang awalnya takut divaksin sekarang sudah semangat, berkat dukungan semua pihak. Mulai dari Camat, Danramil, Kapolsek Merakurak, Puskesmas, bidan, perangkat desa, babinsa, bhabinkamtibmas, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan tokoh agama juga menjalankan perannya masing-masing,” jelentrehnya.
Per hari ini, capaian vaksin di Desa Mandirejo yang terlaksana 21 kali sudah 2.940 orang atau 73 persen dari 4028 warga penerima vaksin. Untuk yang lansia baru 67 persen dari 814 orang. Diharapkan target 90 persen dari Pemerintah dapat tercapai segera.
Bendahara Papdesi Tuban menjelaskan capaian 73 persen saat ini, belum termasuk data warga yang mengikuti vaksin massal di Polres, Kodim, maupun GOR Tuban. Bila dihitung keseluruhan kurang lebih sudah mencapai 75 persen.
Tak hanya mengandalkan petugas di lapangan, Supri kerap terjun langsung mengajak masyarakatnya untuk vaksin. Hasilnya berbeda ketika yang mengajak petugas bidan, babinsa. Bhabinkamtibmas dengan pihaknya sebagai petinggi.
Sebelumnya, menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di tengah pandemi Covid-19, Polres Tuban menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) kesiapan pengamanan dengan Instansi terkait di gedung Sanika Satyawada Polres Tuban, Selasa (14/12)
Rakor tersebut dipimpin oleh Kapolres Tuban AKBP Darman, di dampingi Kasdim 0811 Tuban Mayor Chb. Nurhadi, Sekda kabupaten Tuban Budi Wiyana dan di hadiri Instansi terkait, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Kapolsek jajaran.
Sekda Kabupaten Tuban, Budi Wiyana menjelaskan persepsi dari masyarakat dengan adanya Natal dan Tahun Baru harus diiringi dengan kegiatan hiburan maupun mobilitas yang tinggi.
"Ini kalau tidak kita kendalikan secara optimal juga akan menyebabkan berbagai aspek ikutannya. Kami atas nama pemerintah kabupaten Tuban berharap kegiatan Nataru ini benar-benar terkendali sehingga suasana kondusif di kabupaten Tuban ini bisa selalu kita ciptakan" terang Sekda Tuban.
Lebih lanjut, Budi Wiyana juga menambahkan pihaknya akan menindaklanjuti dengan berkirim surat kepada jajaran bawah sampai dengan tingkat desa.
Hal itu untuk memastikan kegiatan Nataru ini bisa berlangsung aman sebagaimana surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan dari gubernur Jawa Timur. "Tindak lanjut surat dari Mendagri dan Gubernur ini untuk memastikan kegiatan Nataru ini benar-benar dalam situasi yang kondusif" imbuh bikrokrat asal Nganjuk.
Mantan Kepala Bappeda berharap, sinergi baik dengan Polres Tuban maupun instansi lain yang telah terbangun selama ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan.
"Memang Kita masih banyak hal-hal yang harus dikerjakan diantaranya vaksin dosis kedua, Kami berharap nanti sinergi yang selama ini ada tetap bisa kita pertahankan, dan bisa kita tingkatkan lebih lagi untuk masyarakat," imbuh Budi Wiyana.
Sekda menambahkan, sesuai Inmendagri yang baru Tuban masuk level 1, Terkait dengan level 1 ini ada beberapa hal yang berbeda dengan level 3, keleluasaan-keleluasaan ini jangan sampai membuat masyarakat euforia.
"Sesuai Inmendagri yang baru kita masuk level 1,” tegasnya.
Kapolres Tuban AKBP Darman mengatakan, bahwa kriteria level 1 yang didapatkan Kabupaten Tuban melalui Inmendagri hanya sebagai acuan. Kendati begitu dia tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lengah hingga mengabaikan Protokol Kesehatan (Prokes) yang selama ini diterapkan.
"Jangan sampai level 1 menjadikan masyarakat lengah, sehingga melakukan euforia pada malam Tahun Baru yang menjadi puncaknya hingga menimbulkan kerumunan yang bisa menyebabkan cluster baru" imbau Darman.
Darman menerangkan, pelaksanaan vaksinasi masih menjadi sorotan, sebab dalam menentukan leveling terdapat penambahan kriteria.
"Semula yang menjadi indikator untuk menentukan kriteria leveling adalah capaian vaksinasi dosis 1 dan lansia, namun sekarang ada tambahan lagi yakni dosis 2 harus mencapai 48 persen, Ini harus kita tuntaskan dalam minggu ini,” tutupnya. [ali/sas]
Cerita Lansia Desa Mandirejo Antusias Vaksin Kedua, Tubuhnya Terasa Sehat
5 Comments
1.230x view