Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Selama tiga hari berturut-turut virus Covid-19 tak muncul di Kabupaten Tuban. Hal ini diperkuat data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Tuban bahwa nihil kasus konfirm baru, Jumat (3/12/2021).
Tidak adanya kasus baru terpantau pada tanggal 29 November, kemudian 1 dan 2 Desember 2021. Seiring dengan tidak adanya kasus konfirm baru, maka total kumulatif corona di Tuban sebanyak 7557 orang. Begitupun konfirm sembuh 6622 orang dan konfirm meninggal 930 orang.
"Di tanggal 29 November masih ada lima pasien yang dirawat, tapi tanggal 30 November dua diantaranya sembuh. Jadi saat ini tinggal 3 kasus yang dipantau," kata Kepala Dinas Kesehatan Tuban, Bambang Priyo Utomo.
Mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo ini mengatakan, ketika kasus corona tidak dihitung berdasarkan KTP, maka saat ini Tuban zero kasus corona. Kenyatannya sebaliknya, tiga pasien yang sekarang dirawat di RS luar Tuban berKTP Tuban.
Rumah sakit di Kabupaten Tuban sekarang stabil dan fokus melayani penyakit selain corona. Meskipun demikian, Dinkes terus siaga untuk menghadapi varian baru corona yaitu Omicron.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan sejumlah strategi penanganan pandemi Covid-19 saat melakukan rapat koordinasi (Rakor) pada Rabu 1 Desember 2021.
Melansir liputan6, ada empat poin besar dari rumusan strategi penanganan pandemi Kemenkes yakni mencakup deteksi, terapeutik, vaksinasi, dan perubahan perilaku.
Dalam upaya deteksi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menetapkan 3 strategi yakni meningkatkan tes epidemiologi vs tes skrining.
Meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus.
Pemerintah menegaskan vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi masyarakat belum diperlukan untuk melawan varian baru Covid-19 omicron. Saat ini, program vaksinasi booster pemerintah hanya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
"Untuk vaksinasi booster itu sampai saat ini belum diperlukan," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu 1 Desember 2021.
Nadia mengatakan, pemerintah kini fokus mempercepat vaksinasi dosis lengkap bagi masyarakat. Vaksinasi dosis lengkap sangat penting untuk mencegah gelombang ketiga pandemi dan varian baru Covid-19.
Berkaca dari negara lain, gelombang ketiga pandemi dan varian baru Covid-19 muncul karena masih ada kelompok masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi.
"Kelompok sasaran yang belum mendapatkan vaksinasi itulah yang menjadi celah atau peluang daripada virus tadi menularkan dan berkembang dalam masyarakat," tutupnya. [ali/ono]