Reporter: Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Peran dari seorang ibu dalam rumah memang sangat dibutuhkan oleh keluarga. Tak jarang perempuan yang sudah menikah memutuskan berhenti dari suatu pekerjaan yang digelutinya, untuk mengurus keluarganya dan menjadi ibu rumah tangga.

Meskipun pekerjaan menjadi ibu rumah tangga sangat sulit dan melelahkan, namun banyak ibu-ibu yang merasa butuh kegiatan tambahan untuk mengisi waktu luangnya selama di rumah. Terlebih dimasa pandemi seperti ini.

Berawal dari kesadaran untuk terus berkreasi, tercetuslah ide membuat sebuah paguyuban yang menaungi para ibu rumah tangga menyalurkan minat serta bakat terpendam dalam diri mereka.

“Awalnya cuma saya dan lima orang perempuan terus berkembang jadi 12 orang,” ujar Rofiul Rahmawati (32) pendiri Paguyuban Teras Kreasi kepada blokTuban.com saat ditemui pada Jumat (19/11/2021) di lokasi teras kreasi.

Hingga saat ini ibu-ibu yang menjadi anggota dari paguyuban tersebut ada sekitar 28 orang, namun dikatakan Rofi bahwa tidak semua ibu-ibu yang tergabung aktif dan ikut serta dalam kegiatan.

Hal ini salah satunya dilatarbelakangi karena proses pengenalan produk yang membutuhkan waktu panjang dan membutuhkan kesiapan diri yang ekstra terhadap segala sesuatu. 

“Untuk yang pasif ada kisaran 18 dan yang aktif ada sekitar 10 orang, jadi ada beberapa kategori mungkin karena memang ada seleksi alam, karena mereka berpikir ini bukan hal utama dalam pekerjaan dia hanya sampingan,” jelasnya.

Agar para ibu-ibu yang tergabung dalam Teras Kreasi tidak kendor dengan segala terpaan yang ada, oleh karena itu Rofi selalu memberikan semangat dan juga motivasi untuk terus berkarya.

Semangat tersebut dirasa perlu dilakukan, karena ada banyak ujian atau kendala yang sering dihadapi oleh para ibu-ibu termasuk dalam hal waktu, cara berpikir dan juga keberanian berbicara di depan umum yang membutuhkan mental kuat.

“Terpaan yang diperoleh oleh temen-temen di sini itu membuat mereka harus strong banget, strong mental, strong tenaga sehingga menjadikan yang 28 tadi menjadi hanya 10 orang, tapi setiap bulannya pasti dikuatin,” katanya.

Dalam paguyuban Teras Kreasi biasanya para anggota yang belum memiliki bakat, dibimbing untuk bisa membuat suatu produk yang menjadi passion pada dirinya, dengan pertemuan yang dilakukan beberapa kali setiap bulannya.

“Yang pertama belum punya bakat apa-apa itu dia diajak dan dimanakah dia nyaman, kalau dia sudah nyaman sering kita munculkan ide-ide di grup, dan diarahkan membuatnya karena disetiap pertemuan wajib membawa dua produk,” imbuhnya. 

Sementara Tripuspita, salah satu anggota Teras Kreasi yang baru menemukan bakat merajutnya setelah bergabung mengatakan bahwa dirinya bergabung di paguyuban tersebut dengan tujuan untuk mencari bakat yang terpendam pada dirinya.

“Dulu saya juga pernah ikut clay tapi kok kurang suka, belajar ini, belajar gitu akhirnya ketemunya rajut, sukanya disini,” tandasnya.

Sampai sekarang sudah ada beberapa kategori kerajinan yang dihasilkan oleh para anggota teras kreasi seperti kerajinan pelepah pisang, clay, rajut, henna, vektor, limbah plastik, kain perca, hingga tali kur. [sav/col]