Trik Pedagang saat Harga Minyak Goreng Mahal

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com - Harga minyak goreng di pasaran terpantau naik, bahkan melebihi harga eceran tertinggi Rp13.000. Kenaikan harga tersebut disebabkan harga minyak sawit mentah dunia atau Crude Palm Oil (CPO) melonjak, sehingga harga CPO lokal ikut naik.

Melonjaknya harga CPO global tersebut disebabkan karena kurangnya pasokan akibat pandemi dan cuaca buruk. Hal tersebut tentunya berdampak bagi para pedagang, terlebih pedagang gorengan.

Salah satunya adalah Lukman (29), pedagang telur gulung tersebut mengaku harga minyak di pasar saat ini mencapai Rp19.000 per kilogramnya.

“Harga minyak ini sering naik, yang minyak curah sebelum ini Rp16.000,” jelasnya saat ditemui reporter blokTuban.com, Kamis (11/10/2021).

Selain harga minyak goreng yang tinggi, Lukman juga mengeluhkan harga telur saat ini ikut naik, sehingga sangat mempengaruhi penjualannya, karena bahan baku dagangannya adalah telur dan minyak.

Ia mengatakan, meskipun tidak sampai mengalami kerugian, kenaikan bahan pokok tersebut membuat untung jualannya cukup berkurang. “Ruginya nggak, tapi hampir kaya kerja bakti. Apalagi kalau kena musim hujan,” ujarnya.

Lukman juga menjelaskan, berbeda dengan harga telur yang masih bisa naik turun, kenaikan harga pada minyak goreng sejak dua bulan yang lalu belum ada penurunan sama sekali, melainkan semakin naik setiap harinya.

“Naiknya itu dikit-dikit Rp100 sampai Rp200, tapi tiap hari naik,” jelasnya. Alternatif yang digunakan Lukman untuk mengurangi dampak kenaikan minyak goreng tersebut adalah dengan membeli minyak kemasan yang sedang promo.

Pemuda 29 tahun tersebut juga mengatakan, selain karena harga pokok yang mahal, pandemi juga menjadi kendala utama yang menyebabkan omzet jualannya turun.

“PPKM kemarin itu paling parah, omzet menurun, harga bahan-bahan naik. Sebelum pandemi ya ramai, biasanya bisa habis 700 tusuk telur gulung per hari,” terangnya.

Selain Lukman, pedagang lain yang merasakan dampak minyak goreng mahal adalah Dwi, penjual kue rambutan. Ia mengatakan, harga minyak goreng kemasan saat ini melambung tinggi.

“Saya beli grosir minyak kemasannya biar tidak mahal, kemarin beli Rp35.000 per du liter. Kalau beli di toko-toko ya nggak dapet mungkin,” terangnya.

Meskipun demikian Dwi tidak bisa menaikkan harga jajanan yang ia jual, karena dirinya hanya melayani pesanan-pesanan dalam jumlah banyak dan berharap harga bisa kembali stabil. [dina/mu]