Reporter: Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Beberapa waktu terakhir, harga sayur mayur di berbagai daerah sedang turun, dilatarbelakangi karena stok dari petani yang melimpah ruah termasuk di Kabupaten Tuban.
Salah satu jenis sayuran yang mengalami turun harga dipasaran adalah kacang panjang. Selain musim panen raya, juga disebabkan oleh masa panen kacang yang sudah berada di masa afkir.
“Ini sudah tak panen 20 kali kualitasnya sudah jelek, harganya sekarang turun jadi Rp2.500 sekilo dulu Rp5.000,” ujar Mulyono saat ditemui blokTuban.com pada Selasa (9/11/2021).
Area persawahan kacang panjang milik Mulyono ini berada di Dusun Sisir, Desa Kedungsoko tepatnya di samping Pemakaman Islam. Selain kacang biasanya ia juga menanam padi dan juga melon.
Di sawah yang luasnya mencapai 130 meter persegi juga dimanfaatkannya untuk menanam beberapa pohon cabai di sela-sela tanaman kacang panjangnya. Biasanya pria asal Desa Klotok tersebut memanen hasil tanamannya dua hari sekali.
“Mulai pukul 06.00 biasanya selesai pukul 09.00, terus lanjut bantu-bantu panen tomat di sana,” jelasnya sambil menunjuk arah sawah yang dimaksud.
Mulyono mengaku, kacang panjang miliknya masih bisa dipanen satu kali lagi, kemudian barulah pohon-pohonnya dibabat habis dan ditanam kacang panjang yang baru.
“Ini mau tak tanam kacang panjang lagi, bibitnya juga sudah ada,” tuturnya.
Kacang panjang memiliki masa tumbuh sekitar 40 hari untuk bisa berbuah dan siap untuk dipanen. Biasanya hasil panen dari kacang panjang milik Mulyono tersebut didatangi langsung oleh pembeli dan langsung ditimbang di tempat.
“Jarak 80 hari apa 90 hari sudah tua, jualnya di pinggir jalan,” sambungnya
Kacang panjang yang umurnya sudah tua dan sudah dipanen berulang kali, ternyata juga dapat memengaruhi kualitas dari kacang panjang itu sendiri. Pasalnya kacang panjang yang sudah memasuki masa afkir ukurannya akan semakin pendek. [sav/col]