Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Seiring matahari tenggelam diganti malam, proses pencarian korban tenggelamnya perahu tambangan Rengel-Kanor (Reka) oleh tim gabungan, pada hari pertama ini sementara dihentikan.
Dalam upaya pencarian tersebut, tim gabungan dari Basarnas, BPBD Provinsi Jatim, BPBD Tuban, BPBD Bojonegoro, TNI dan POLRI, Tagana, berikut tim relawan dari Kecamatan Rengel beserta masyarakat Desa Ngadirejo, hanya menemukan sebuah barang yang ditengarai kuat milik salah satu korban laka Bengawan Solo ini. Yakni sebuah helm.
[Baca juga: Jalan Menuju Tambangan Ditutup, Warga: Ini Musibah Bukan Tontonan ]
Hal tersebut diutarakan langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto yang masih standby di lokasi Posko area Balai Desa Ngadirejo.
"Pencarian dimulai sejak mendapat kabar laka perahu pukul 09.30 WIB, yang sebelumnya sudah dilakukan juga oleh masyarakat. Menjelang maghrib dihentikan karena cuaca nanti gelap," kata Yudi Irwanto kepada blokTuban.com, Rabu (3/11/2021) menjelang malam.
Selain faktor alam yang gelap sehingga tak optimal melakukan penyisiran dan pencarian, tambahnya, keselamatan dan keamanan tim pencari juga jadi pertimbangan.
"Penyisiran Bengawan Solo dilakukan sejauh 9 Km dari titik awal kejadian perahu tenggelam," imbuhnya.
Disisi lain, banyaknya simpang siur perihal korban, pihaknya mengaku sampai hari ini belum mengetahui secara pasti jumlahnya. Namun, yang pasti bisa ditemukan dan selamat ada 10 orang.
Dari informasi 10 orang yang selamat inilah yang memberi kabar berbunyi "keluarga saya ada yang belum ketemu", yang jumlahnya sementara ini ada 6 orang.
Adapun kendala yang dihadapi tim gabungan dalam upaya pencarian. Yakni status Bengawan Solo yang berada di siaga hijau. Itu menunjukkan bahwa volume air cukup tinggi dan arusnya pun cukup deras.
"Sehingga kita mencari di arus deras ini hanya ketemu barang-barangnya saja, msalnya helm. Tapi korbannya belum. Besok pagi, jam 07.00 kita mulai," pungkasnya menjelaskan.
Posko yang berada di Balai Desa Ngadirejo tetap akan dibuka hingga pencarian selesai susuai SOP yang berlaku. Apabila ada informasi dari keluarga maupun masyarakat yang merasa keluarganya yang ikut tenggelam atau hilang, bakal ditunggu di posko. [feb/sas]