Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com - Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) semakin berkembang baik sejak dilaksanakan tahun 2018 lalu. Program tersebut, merupakan salah satu program Corporate Social and Responsibility (CSR) Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dalam bidang Pertanian dengan Sistem Rice Intensification (SRI) Organik bersama Kelompok Tani Alam Sri di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Hal itu sejalan dengan semangat Pertamina dalam motonya Energizing You, yang berarti memberi energi pada Anda yang diberi makna Pertamina selalu berusaha untuk melayani masyarakat dan memberikan energinya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu mulai melaksanakan program PSRLB ini dari Juni 2018 di wilayah operasinya. Panen dilaksanakan di lahan milik kelompok tani dengan luas 12,3 hektare. Dengan hasil rata-rata panen padi mencapai 9- 11 Ton per hektarenya.
Ketua Kelompok Tani Bina Alam Sri Desa Bajo, Eakib mengatakan, dengan metode tanam organik ini lahan menjadi bebas dari pupuk sintetis dan racun pestisida dan munculnya produk padi/ beras yang sehat sriorganik. "Adanya program ini memunculkan inisiasi bertani yang ramah lingkungan dan berpeluang meningkatkan pendapatan ekonomi," ungkapnya kepada awak media.
Pertanian SRI organik ini mulai dilirik dan dikembangkan oleh petani desa lain sekitar Desa Bajo. Di antaranya Desa Bajo, Desa Wado, Desa Sogo, Desa Nglandean, Desa Tanjung, Desa Sidorejo, Desa Kedungtuban dan Desa Ngraho.
Grafik petani organik setiap tahunnya meningkat. Misalnya di tahun awal pembinaan pada tahun 2018 hanya 11 anggota dengan luas lahan 1,64 hektare di tahun 2019 meningkat menjadi 35 anggota dan dengan luas lahan 9,8 hektare dan di tahun 2020 meningkat menjadi 76 anggota dengan luas lahan 16,85 hektare.
Afwan Daroni selaku Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berharap PSRLB bisa terus berkembang dan membantu ketahanan pangan wilayah operasinya agar bisa mendatangkan dampak positif bagi sekitar. Selain itu, produksi pertanian organik yang dilaksanakan ini dapat mendukung kesehatan, karena tidak banyak menggunakan pupuk kimia.
"Tubuh menjadi sehat dan tanah juga tidak sakit sebab pupuk kimia, dengan pertanian organik ini, beras menjadi lebih pulen dan tidak mudah basi jika diolah menjadi nasi," ujarnya.
Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) dikerjasamakan dengan Aliksa. Direktur Aliksa, Alik Sutaryat, menargetkan di akhir tahun 2021 anggota bertambah hingga 60 orang petani dan luasan lahan menjadi 20 Ha.
"Target ini kami ukur dari tren positif sejak program ini kami mulai. Perkembangan program ini tidak lepas dari dukungan Pertamina EP dan pemerintah dari level desa hingga atas," ucap Alik.
Peningkatan kapasitas untuk Kelompok Bina AlamSRI juga terus dilakukan. Pada Oktober 2021 ini, dilakukan kegiatan pelatihan Herbal dan Teknis Budidaya Tanaman Herbal secara Organik oleh Kelompok Herbal yang ada di Desa Bajo. Selanjutnya, juga diberikan Pelatihan Pengelolaan Ekosistem Pertanian Sehat Ramah Lingkungan dengan Kelompok Tani Bina AlamSRI di Desa Bajo.
Selain beras organik, Kelompok Bina Alam Sri juga memproduksi minuman herbal yaitu virgin coconut oil, jahe instan, kunyit instan, temulawak instan, kopi stamina, dan kunyit asem.