Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Kedatangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Kabupaten Tuban bukan hanya meninjau vaksinasi, pencanangan penanaman pengendali banjir, maupun kolaborasi strategis memberayakan masyarakat sekitar hutan.
Ada kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembalikan ekosistem dan meningkatkan daya dukung lingkungan, yaitu dengan melepas liarkan burung air di Wana Wisata Pantai Sowan Desa Bogorejo, Kecamatan Bancar, Kamis (28/10/2021).
Burung air yang dilepaskanliarkan berjumlah belasan ekor dengan tiga jenis burung. Seperti burung Kowak Malam Kelabu (Nycticoras nycticoras), Pecuk Padi Hitam (Phalacrocoras sulcirostris), dan Ibis Putih Kepala Hitam (Threskioruis melanocephalus).
Burung-burung air yang sebelumnya dirawat di dalam kandang, kemudian dilepaskan oleh Gubernur dengan cara membuka pintu kandang. Didampingi Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, Bupati Lamongan, Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, anggota DPRD Jatim, dan Perhutani.
“Terimakasih BKSDA disini. Saya ingin memastikan pelepasan satwa tersebut beriringan dengan upaya penguatan ekosistem dan daya dukung alam,” kata Khofifah usai pelepasa burung air.
Dikatakan mantan Menteri Sosial itu, bahwa burung-burung yang dilepaskan habitatnya dengan air. Dengan pelepasliaran ini mereka akan kembali ke habitat awal, sekaligus mendukung ekosistem yang ada di Kecamatan Bancar, Tuban.
Melansir laman Mongabay, pada tahun 2020 lalu sebanyak 45 ekor jenis burung kowak malam kelabu dilepasliarkan di Kawasan Esensial Ekonomi Ekosistem (KEE), Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Burung dengan nama latin Nyicticorax nyicticorax ini berasal dari Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Burung tersebut mempunyai ciri khas berbadan kekar, kepala dengan berukuran besar, berparuh hitam panjang dan runcing, iris mata berwarna merah. Kepalanya berwarna hitam kebiruan seperti mahkota, dengan dada dan lehernya berwarna putih. Memiliki kaki berwarna kuning, dan berubah menjadi kemerahan jika musim berbiak.
Punggung dan mantel berwarna hitam berkilau kehijauan atau kebiruan. Kemudian sayap dan ekornya berwarna abu. Tubuhnya berukuran 64 cm, dengan beratnya mencapai 800 g. Pada saat musim kawin sampai bertelur, burung ini mempunyai dua bulu putih hiasan yang memanjang dari belakang kepalanya hingga mencapai mantelnya.
Berbeda dengan yang dewasa, burung kowak malam kelabu saat usia remaja mempunyai bulu coklat kusam dengan bintik-bintik putih yang mencolok dengan iris mata berwarna kuning.
Burung pecuk dilansir dari lama Wikipedia berukuran sedang, dari paruh ke ekor sekitar 61 sentimeter (24,0 in). Bulu-bulu berwarna hitam dengan kilau hijau atau ungu. Pada musim berbiak, terdapat bercak putih pada sisi kepala dan di belakang mata. Bulu penutup sayap berwarna abu-abu, sisi sayap hitam dan tampak seperti bersisik. Kulit muka dan kantung paruh abu-abu biru. Burung ini juga memiliki bau khas yang terbilang kurang sedap yang di hasilkan dari kelenjar bau pada ekornya.
Sedangkan dari lama Gerava, burung Ibis Putih Kepala Hitam tersebar luas di sebagian besar Australia. Mereka memiliki bulu yang didominasi putih dengan kepala hitam telanjang, paruh panjang, dan berkaki hitam. Spesies saudaranya adalah African sacred ibis. [ali/sas]
Tiga Jenis Burung Air yang Dilepasliarkan Khofifah di Wana Wisata Pantai Sowan Tuban
5 Comments
1.230x view