Padi Roboh, Petani Tuban Panen Dini

Reporter: Elma Yuliana

blokTuban.com – Tanaman padi roboh terjadi di sejumlah daerah salah satunya di Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Sejumlah petani mengeluhkan tanaman padi yang roboh saat mendekati masa panen. Kegiatan paneh harus di percepat dari sebelumnya agar gabah tidak semakin lembab dan membusuk.

Beberapa petani tampak sibuk memanen hasil padi yang roboh tersebut di wilayah Desa Cangkring, Sabtu (11/9/2021). Namun, padi yang dipanen sudah dalam kondisi roboh dan sedikit basah bahkan sampai terendam air di sawah.

“Padi roboh sejak hari Rabu (8/9/2021) kemarin, yang seharusnya panen minggu depan,” kata Sukilan, salah satu petani saat ditemui di sawahnya.

Dikatakan Sukilan, hampir beberapa sawah yang ada di Cangkring mengalami hal yang sama yakni padi roboh mendekati panen. Beberapa petani mengeluhkan akan hal tersebut karena mengalami kerugian yang cukup besar akibat robohnya padi tersebut.

“Robohnya padi tersebut akibat dari faktor alam” sambung Sutomo, petani yang lain.

Akibatnya, banyak butiran padi yang rontok dari tangkainya. Padi masih tersisa pun menjadi basah dan rawan busuk jika tidak segera dipanen. Penjemuran gabah juga harus sabar karena menyita banyak waktu yang lama.

Catatan blokTuban.com, di awal tahun 2021 para petani di wilayah Kecamatan Plumpang mengaku hasil panen padi turun hingga 20 persen. Dalam kondisi normal 1 hektare sawah bisa menghasilkan 10 ton padi. Saat ini karena sawah terendam banjir, hasil panen padi hanya sekitar 8 ton / hektare.

Kasri salah satu pekerja panen padi di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang bercerita waktu sawah petani masih kebanjiran maka padi yang bisa diselamatkan langsung diambil, sebelum kena banjir lagi.

Informasi dari petani lain, bahwa harga gabah normal saat kemarau bisa mencapai Rp4.700 per Kilogram. Sedangkan saat hujan harganya turun Rp500 menjadi Rp4.200 per Kg. [Elma/sas]