Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Festival tikungan tajam dua baru saja dihelat di Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban pada Selasa (31/8) malam. Acara di tengah pandemi Covid-19 itu diselenggarakan oleh Pemuda Bergerak Plumpang untuk menghidupkan wisata seni budaya.
Tujuan festival kedua ini dalam rangka menghidupkan wisata seni budaya di kampung kelahirannya yaitu Desa Plumpang. Harapannya adanya wisata seni budaya ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar agar dapat menjajakan jualannya.
"Festival kedua ini Mengangkat tema sportifitas dalam keguyupan. Ingin menampilkan suasana dan kearifan desa apa adanya," ucap Ketua Pemuda Bergerak Plumpang, Bambang Budiono kepada blokTuban.com, Rabu (1/9/2021).
Bambang menambahkan, selama festival berlangsung ada pesan khusus yang disampaikan bahwa kearifan lokal dan sportifitas masih ada di desa. Kearifan lokal yang dimaksud seperti keguyupan, gotong royong, dan toleransi.
"Catatannya acara ini tidak membuat surat selembarpun karena memakai managemen peseduluran," imbuhnya.
Festival yang menarik perhatian warga Tuban ini dimeriahkan oleh berbagai seniman dan komunitas seni. Seperti Arif Ponco Admojo, Miftahul Arifin, komunitas Teater Air, Teater Ungkap, Hewod, Yani olenk dan FAMA Ronggolawe Tuban.
Diketahui, pada Festival Tikungan Tajam perdana digelar secara virtual pada Desember 2020. Virtual dipilih karena waktu itu Kabupaten Tuban kembali ada di zona merah atau resiko tinggi penyebaran corona.
Hampir sama dengan tahun ini, pada 2020 lalu beberapa kegiatan digelar saat festival tikungan tajam seperti pentas puisi, pentas teater, musik akustik, sarasehan budaya, musik kontemporer, geguritan, seni tari, monolog, pantomim, sinau gambar, sinau kerajinan tangan dan sudut baca. [ali/ono]