Reporter: Nur Malinda Ulfa
blokTuban.com - Bermula dari coba-coba, seorang mahasiswa mampu menghasilkan omzet jutaan rupiah perbulannya. Suci Dewi Setiani (21), asal Desa Kedungrojo Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, yang berhasil mengubah serat alami menjadi nilai jual tinggi.
Awalnya Dewi hanya berniat coba-coba untuk mengisi waktu luang, namun akhirnya mampu menghasilkan produk yang bagus dan bernilai jual.
“Saya awalnya buat untuk mengisi kegiatan sehari-hari karena perkuliahan juga daring. Ternyata setelah saya share ke whatsaps banyak peminatnya dan akhirnya saya memiliki ide untuk menjualnya. Keahlian merajut juga saya dapatkan dari teman sewaktu SMA,” ujarnya
Hasil dari coba-coba ini ternyata dapat membantu wanita berusia 21 tahun tersebut untuk membiayai kuliahnya. Selain itu ia juga merasa senang karena proses merajut menjadi tantangan baginya, mulai dari pembuatan motif, kreasi warna benang, dan proses memasukkan benang di tempat dan arah yang berbeda.
Motif yang dibuat pun beragam mulai dari bentuk boneka, tas, dompet dan lain-lain. “Terkadang konsumen kalau menginginkan bentuk lain bisa mengirim gambar yang diinginkan dan saya tinggal memproses,” tambahnya.
Dalam waktu dua hari, ia mampu menghasilkan sepasang boneka rajut. Untuk bahan, Dewi juga memilih yang benar-benar berkualitas agar menghasilkan produk yang bagus.
Mulai tahun 2020, usaha ini sudah berjalan sembari dibantu temannya untuk dijual dan dipromosikan. Alhasil kerajinan tersebut sudah dikenal di berbagai daerah Jawa seperti Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, hingga Jawa Tengah serta lainnya. Harga penjualan pun relatif murah mulai dari Rp35 ribu rupiah hingga Rp100 ribu rupiah sesuai dengan tingkat kerumitan dan bentuk motif.
“Belakangan ini untuk proses penjualannya agak macet. Karena terkendala PPKM darurat. Pemesanan juga berkurang, jadi untuk sementara saya yang mengerjakan sendiri, “ tambahnya
Untuk modal awal dirinya mengaku tak mengeluarkan banyak modal, hanya Rp100 ribu untuk dibelikan bahan merajut dengan mendapatkan omzet sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta, tergantung pemesanan.
Strategi yang ia buat cukup unik, di samping dengan pemasaran via online, dirinya juga membuat tulisan yang menarik, dan tentunya produk yang berkualitas tinggi.[ulf/ono]