Reporter: Nur Malinda Ulfa
blokTuban.com - Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban merangkak naik kisaran Rp23.000 sampai Rp25.000 per kilogramnya. Hal itu diungkap salah seorang pedagang di Pasar Baru Tuban, Minggu (1/8/2021).
Diungkapkan, harga telur terus merangkak naik sejak adanya pemberlakuan PPKM Darurat Jawa Bali, meskipun harganya merangkak naik tetapi permintaan dari pembeli masih tinggi. Kenaikan harga telur ayam ini disebabkan oleh menurunnya pasokan ke pasar, sedangkan permintaan tetap banyak.
"Naiknya ini, semenjak pemberlakuan PPKM ,tapi alhamdulillah peminatnya masih ada. Salah satu alasan kenapa harga naik, karena pasokan di pasar semakin sedikit, sedangkan permintaan tetap banyak ungkap Darti, salah satu penjual telur di Pasar Baru Tuban.
Menurutnya, meskipun naik tapi pembeli masih berdatangan. Walaupun banyak pembeli yang protes dan mengeluh, misalnya Dewi (31), pembeli yang merupakan ibu rumah tangga.
Menurutnya, Telur menjadi lauk yang simpel dan keluarganya sangat suka. Hampir setiap hari, telur menjadi lauk utama di keluarganya, kalau harganya mahal dirinya merasa keberatan.
"Hampir setiap hari kami mengkonsumsi telur ayam. Apabila harganya mahal tentu memberatkan. Melihat kondisi perekonomian yang masih susah ini, semoga harga segera turun" Harapnya.
Sementara itu Yayuk (50), yang merupakan pedagang Sembako di Pasar Bongkaran, Tuban, mengatakan, semenjak naiknya harga telur ayam ras sejak diberlakukan PPKM Darurat, pembeli banyak yang protes serta mengalami penurunan pembeli. Harapannya Pemerintah secepatnya bisa menurunkan kembali harga telur.
"Harusnya Pemerintah bisa lah menstabilkan, kalau naik naik terus nanti dagangan juga gak ada yang beli, iya kan," ujarnya.
Terpantau harga telur ayam ras di pasar baru Tuban Rp23.000 sampai Rp25.000 per kilogramnya. Sedangkan di pasar bongkaran Rp23.000 sampai Rp24.000 per kilogramnya. Untuk harga daging ayam broiler masih stabil yakni Rp30.000 per kilogramnya, daging ayam kampung Rp64.000 per kilogramnya. [ulf/col]