Cantiknya Sunrise dan Sunset di Bukit Glodakan Tuban

Senin, 07 Juni 2021 08:00

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – Keindahan kawasan perbukitan di Kabupaten Tuban seolah tak ada habisnya. Salah satunya spot di Bukit Glodakan Desa Trantang, Kecamatan Kerek yang menjadi area latihan atlet paralayang dan belakangan juga lokasi berkemah di malam hari.

Di atas bukit setinggi 128 Mdpl itu, setiap orang dapat menikmati cantiknya matahari terbenam (sunset) dan terbitnya matahari (sunrise). Pemandangan ini tentunya dapat traveler nikmati saat cuaca cerah.

Para pemburu eksotisme sunset ataupun sunrise rela menunggu momen yang pas untuk diabadaikan dalam lensanya. Matahari yang mulai terbit ataupun terbenam memperlihatkan warna langit mulai dari abu-abu, kecoklatan, merah, kuning, jingga hingga biru.

“Sunset di atas Bukit Glodakan dapat dilihat sekitar pukul 17.00 Wib lebih,” kata Tarju kepada blokTuban.com, Minggu (6/6/2021).

Joe sapaan akrabnya, berangkat ke Bukit Glodakan untuk berkemah pada Sabtu (5/6) sore. Tiba di lokasi langsung disambut suguhan matahari terbenam. Malam hari para traveler juga dapat melihat gemerlap lampu perkampungan warga di Kecamatan Kerek dan Tambakboyo, ditambah pabrik semen yang memanjakan mata.

Bagi yang berwisata malam di Bukit Glodakan tidak perlu risau soal kuliner. Di sepanjang jalan Desa Wolutengah banyak menu yang menjadi pilihan, mulai dari sate hingga gorengan.

Keesokan harinya baru bisa menikmati terbitnya matahari. Momen ini cocok dinikmati bersama teman-teman dan orang tersayang. Selain itu pas juga sambil menikmati segelas kopi dan sepotong roti.

Untuk bisa menikmati sunrise ataupun sunset dari Bukit Glodakan, tidak dikenakan biaya masuk ataupun tiket parkir. Area ini masih free karena fokusnya untuk latihan atlet paralayang Tuban.

“Keseruan melihat sunrise dan sunset menjadi peluang bagi warga sekitar dan pemangku kebijakan. Cukup ditambah fasilitas toliet dan lainnya, sudah bisa menjadi lokasi alternatif wisata malam di Kabupaten Tuban,” kata Fahri traveler asal Kabupaten Lamongan yang telah merasakan sensasi camping di malam hari di Bukit Glodakan. [ali/rom]